Priiitt! Lucunya Gajah-gajah Way Kambas Bermain Bola

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Priiitt! Lucunya Gajah-gajah Way Kambas Bermain Bola

Bedjo_djojodiningrat - detikTravel
Senin, 28 Jan 2013 09:55 WIB
loading...
Bedjo_djojodiningrat
Gerbang Pusat Konservasi Gajah
Atraksi gajah
Gajah jago main bola
Pusat Souvenir Way Kambas
Priiitt! Lucunya Gajah-gajah Way Kambas Bermain Bola
Priiitt! Lucunya Gajah-gajah Way Kambas Bermain Bola
Priiitt! Lucunya Gajah-gajah Way Kambas Bermain Bola
Priiitt! Lucunya Gajah-gajah Way Kambas Bermain Bola
Jakarta - Taman Nasional Way Kambas di Lampung, terkenal dengan gajah-gajahnya. Di sana, Anda bisa melihat aksi gajah-gajah seperti menari, tarik tambang, dan berenang. Yang paling dinanti-nanti, adalah saat gajah-gajah tersebut bermain bola.Apakah Anda pernah berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung? Tempat wisata ini wajib dikunjungi bagi Anda yang berada di luar Lampung. September tahun lalu, saya berkesempatan mengunjungi tempat khas Lampung yang cukup populer di Indonesia ini maupun di mancanegara.Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang atau semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera. Way Kambas memiliki 50 jenis mamalia, seperti badak Sumatera, gajah Sumatera, harimau Sumatera, tapir, anjing hutan, dan siamang.Selain itu, ada 406 jenis burung seperti bebek hutan, bangau sandang lawe, bangau tong-tong, sempidan biru, kuau, dan pecuk ular. Di sini juga dapat ditemui berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta. Berdasarkan data yang saya himpun, di taman itu ada 66 gajah yang sudah jinak, dan ada 200an lagi yang masih liar.Berada di Lampung Timur, banyak jalan alternatif menuju Taman Nasional Way Kambas. Anda bisa menggunakan mobil sekitar 2 jam melalui jalur Bandarlampung-Metro-Way Jepara, jaraknya sekitar 112 Km. Atau, perjalanan selama 1,5 jam melalui rute Bandara Raden Inten 2 (Branti)-Metro- Way Jepara, total jaraknya 100 Km.Anda juga bisa memulai perjalanan dari Dermaga Labuan Meringgai dengan kapal motor, dilanjutkan dengan kendaraan darat ke Way Jepara selama 45 menitOngkos masuk ke Way Kambas tidak perlu mengocek kantong terlalu dalam, cukup Rp 2.500 per orang, Rp 6.000 per mobil dan ditambah sumbangan Rp 5.000 untuk satu kali parkir. Harga yang kelewat murah untuk masuk cagar alam yang luasnya 125.621,3 hektar ini.Dari gerbang Way Kambas, belok ke kanan, kita akan jumpai pusat pelatihan gajah sekitar. Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah ini letaknya 9 Km dari pintu gerbang Way Kambas. Mereka akan diajarkan untuk menjadi gajah tunggang, belajar berbagai macam atraksi, menjadi angkutan kayu dan bajak sawah.Pada pusat latihan gajah tersebut, dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya. Seru!Menjadi kepuasan tersendiri, jika menaiki binatang berbelalai panjang ini. Untuk paket pertama, Anda dapat jalan keliling halaman dengan biaya Rp 10.000. Paket yang lebih lama, Anda bisa jalan-jalan menunggangi gajah selama 30 menit dengan biaya Rp 75 ribu untuk wisatawan lokal dan Rp 150 ribu untuk wisatawan mancanegara.Untuk atraksi gajah, tidak terjadi tiap minggu. Durasinya pun tidak lama, hanya sekitar 30-45 menit dengan tiket pertunjukan seharga Rp 10.000 per orang. Siang itu, saya terus menyusuri sudut demi sudut taman ini, hingga tiba di kantor Perhutani. Di sana saya mengobrol dengan petugas jaga, sebabnya tidak ada brosur atau pamflet yang bisa diminta. Sungguh minim informasi.Saya juga dapati beberapa kolam tempat mandi dan minum gajah. Ada barak para petugas, dekat calon bangunan rumah sakit gajah dan lapangan luas tempat tidur gajah. Kalau malam, gajah-gajah itu akan digiring ke lapangan ini. Dirantai pada tonggak-tonggak dengan setumpuk dedaunan di dekatnya.Bagi Anda yang ingin mencari souvenir, di sini juga ada yang menjual berbagai macam suvenir. Suvenir tersebut seperti boneka gajah seharga Rp 17.500 dengan tulisan di sisi badannya. Juga ada kaos, gantungan kunci dan stiker. Tidak banyak variasi, tapi cukuplah untuk kenang-kenangan dari tempat ini.Ketika dalam perjalanan pulang, khususnya pada sore hari, saya masih mendapat bonus melihat monyet dan babi hutan yang ternyata masih sangat banyak di hutan-hutan lindung itu. Sesekali mereka merapat berkeliaran di jalanan, membuat kami heboh menuding dan melemparkan pisang-pisang yang kami beli di gerbang Way Kambas.Jangan kaget, banyak pedagang pisang di gerbang masuk taman nasional ini. Mereka menawarkan pisang kepada kita bukan untuk dikonsumsi, melainkan untuk para gajah dan monyet-monyet di area taman ini. Bagaimana? Tertarik untuk mengunjungi Way Kambas?
Hide Ads