10 Jam yang Seru Menembus Rimba Kalimantan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

10 Jam yang Seru Menembus Rimba Kalimantan

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Jumat, 15 Jun 2012 13:20 WIB
loading...
Fitraya Ramadhanny
Menembus Kalimantan (Ari/detikFoto)
Jalan panas dan berdebu (Ari/detikFoto)
Sampan di sungai kering (Ari/detikFoto)
Istana Kesultanan Sintang, akhir dari perjalanan (Ari/detikFoto)
10 Jam yang Seru Menembus Rimba Kalimantan
10 Jam yang Seru Menembus Rimba Kalimantan
10 Jam yang Seru Menembus Rimba Kalimantan
10 Jam yang Seru Menembus Rimba Kalimantan
Jakarta - Ini dia perjalanan asyik menembus rimba Kalimantan. Cobalah naik mobil SUV, dan nikmati perjalanan dengan aneka medan yang menantang. Seru!Saya menjajal jalan darat 10 jam dari Pontianak menuju Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, minggu lalu. Untuk mencapai tepian Kapuas ini, dari Jakarta saya menggunakan pesawat terbang hingga Bandara Supadio di Pontianak.Lalu saya masih menempuh perjalanan darat hingga 10 jam untuk jarak 400 km ke Sintang. Jalanan rusak dan berlobang menjadikan kendaraan tidak bisa berjalan cepat.Bagi yang mempunyai cukup budget, perjalanan ke Sintang dapat ditempuh dengan pesawat ukuran kecil ke Bandara Susilo Sintang. Tiket sekali jalan berkisar Rp 600.000 dengan waktu terbang hanya 45 menit.Jalan darat dapat ditempuh menggunakan travel/mobil sewaan sejenis Kijang Innova. Tiap orang dikutip Rp 165.000. Selain Innova, beberapa jasa travel menyediakan Fortuner atau X-Trail dengan selisih harga Rp 50.000 lebih mahal.Sementara kendaraan umum dapat menggunakan bus AC seat 2-2 dengan tarif Rp 110.000. Untuk Non AC lebih murah Rp 35.000 dari yang ber-AC.Deru mobil membelah jalan tanah dan berdebu. Kondisi medan berganti-ganti dari padang ilalang, belukar dan pepohonan. Sesekali kami berhenti untuk menikmati suasana. Beberapa kawasan tampak kering dengan perahu sampan tergeletak di pinggir sungai.Hindari perjalanan di musim hujan. Sebab, air hujan bakal membuat jalanan semakin licin dan berlumpur. Namun, perjalanan di musim terik matahari juga harus bersiap-siap terkena panas seharian. Hanya sedikit kendaraan yang berani melintas malam hari karena jalurnya sulit dan di tengah hutan."Hukum adat masih berlaku. Kendaraan pada enggan narik malam hari," ucap Andar, seorang sopir travel yang mengantar saya.Ari Saputra - detikFoto
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads