Mengenal Subak dan Hijaunya Sawah di Jatiluwih, Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Subak dan Hijaunya Sawah di Jatiluwih, Bali

Afif Farhan - detikTravel
Senin, 21 Mei 2012 14:02 WIB
loading...
Afif Farhan
Jatiluwih, persawahan yang bagaikan karpet hijau raksasa (Angela Jennifer Aroemrasni/dTraveler)
Subak merupakan sistem pengairan yang diterapkan di sini (Angela Jennifer Aroemrasni/dTraveler)
Pemandangan serba hijau yang khas (Angela Jennifer Aroemrasni/dTraveler)
Para petani di Jatiluwih, Tabanan (Immanuel Beckham/dTraveler)
Mengenal Subak dan Hijaunya Sawah di Jatiluwih, Bali
Mengenal Subak dan Hijaunya Sawah di Jatiluwih, Bali
Mengenal Subak dan Hijaunya Sawah di Jatiluwih, Bali
Mengenal Subak dan Hijaunya Sawah di Jatiluwih, Bali
Jakarta - Subak adalah sistem pengairan sawah masyarakat Bali yang baru saja ditetapkan menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO. Di Jatiluwih, Tabanan, Bali, Anda dapat melihat dan mempelajari subak dari dekat.Dengan ditetapkannya subak menjadi warisan budaya dunia, tentu menjadi kabar gembira bagi masyarakat Bali. Hal ini pun menjadi salah satu bukti pesona Bali yang tidak pernah habis. Subak dilakukan di lima kabupaten, salah satunya adalah di Jatiluwih, Tabanan.Terletak di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali dan berjarak sekitar dua jam dari Kuta, tempat ini ramai dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Dengan luas lebih dari 400 hektar, tempat ini menawarkan pemandangan sawah yang serba hijau.Di Jatiluwih, Anda dapat bersantai di warung yang terletak di pinggir-pinggir sawahnya dan melihat kehidupan para petani dari dekat. Hamparan terasering persawahan yang hijau, udara yang bersih, suasana yang tenang, menjadikan tempat ini digemari oleh wisatawan.Jatiluwih berada di dataran tinggi Gunung Batukaru, menjadikan tempat ini sangat sejuk. Tidak sedikit wisatawan betah berlama-lama di tempat ini dan menginap di penginapan sekitar Jatiluwih.Sistem pengairan di Jatiluwih menggunakan sistem subak, yaitu pengelolaan saluran air untuk mengairi sawah yang dilakukan secara berorganisasi. Sistem ini pun ternyata telah digunakan sejak ratusan tahun silam oleh masyarakat Bali.Ternyata, sistem pengairan ini pun sarat akan kekeluargaan dan sikap gotong royong. Subak pun membuat para petani untuk adil dan bersikap bijaksana dalam pengairan sawah.Tidak hanya itu, sistem subak juga mengajak para petani untuk lebih dekat kepada Sang Pencipta. Hal ini dapat Anda lihat dari Pura Uluncarik atau Pura Bedugul yang khusus dibangun oleh para petani. Pura tersebut berada di sekitar persawahan sebagai tempat pemujaan untuk Dewi Sri atau simbol kesuburan.Selain mengenal subak dari dekat, Anda bisa menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di pematang sawahnya. Jangan lupa untuk berfoto, karena Jatiluwih mempunyai julukan sebagai karpet hijau raksasa.
Hide Ads