Larut Dalam Kemeriahan Pesta Ogoh-ogoh Sebelum Nyepi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Larut Dalam Kemeriahan Pesta Ogoh-ogoh Sebelum Nyepi

Rangga Yudhika - detikTravel
Kamis, 05 Apr 2012 11:20 WIB
loading...
Rangga Yudhika
Ramainya Perarakan Ogoh-ogoh
Anak-anak dari salah satu banjar
Siap mengarak Ogoh-ogoh
Penabuh Gendang
Tim Pemuda yang mengarak Ogoh-ogoh
Larut Dalam Kemeriahan Pesta Ogoh-ogoh Sebelum Nyepi
Larut Dalam Kemeriahan Pesta Ogoh-ogoh Sebelum Nyepi
Larut Dalam Kemeriahan Pesta Ogoh-ogoh Sebelum Nyepi
Larut Dalam Kemeriahan Pesta Ogoh-ogoh Sebelum Nyepi
Larut Dalam Kemeriahan Pesta Ogoh-ogoh Sebelum Nyepi
Jakarta - Saat hari Nyepi tiba seluruh masyarakat Bali menyambut dengan beragam tradisi khusus yang menarik. Prosesi Nyepi sendiri pun tak luput dari tradisi Ogoh-ogoh. Sebelum Nyepi tiba, Anda bisa melihat beragam rupa Ogoh-ogoh yang dipersiapkan oleh masing-masing Bale Banjar.Makna Nyepi yang tersirat selama ini tidak lebih dari sebuah waktu hening selama 24 jam yang dirayakan oleh umat Hindu. Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu selalu menjadi sorotan khusus saat hari Nyepi tiba. Banyak wisatawan yang berpikir bila mengunjungi Bali saat Nyepi merupakan kesengsaraan dan pemborosan. Namun, apa salahnya bila Anda merasakan suasana Bali saat Nyepi?Nyepi merupakan rangkaian prosesi yang berpuncak dari sebuah tradisi dan budaya yang memberi makna sangat mendalam tentang banyak arti kehidupan.Β Rangkaian kata mengenai Nyepi ini terasa sangat sederhana, apalagi bila dilihat dari sudut pandang tradisi umat Hindu. Namun, paling tidak coretan ini dapat sedikit menggambarkan meriahnya suasana dan antusiasme yang dapat di rasakan ketika mengalami rangkaian pesta perayaan Nyepi, dari sisi seorang traveler.Gaung meriahnya suasana Nyepi sudah dapat dilihat di berbagai penjuru Bali beberapa hari sebelum hari H.Β Meriahnya suasana penyambutan Nyepi pun terlihat pada setiap benda-benda atau tempat-tempat yang diagungkan. Anda dapat melihat begitu banyaknya persembahan (sesajen suci orang Bali) yang diletakkan di atas wadah daun berisi bunga dan bahan makanan.Tradisi Budaya Ogoh-ogohSejak detik pertama Anda tiba di bandara, suasana Nyepi sudah terasa mulai dari adanya spanduk-spanduk, pengumuman penutupan bandara, hingga eksodus turis yang cukup banyak terutama yang keluar dari Bali. Anda akan merasakan suasana BaliΒ menjelang Nyepi menjadi semakin meriah ketika berkeliling ke berbagai sudut di Bali. Anda bisa melihat masing-masing Bale Banjar sedang mempersiapkan karya yang begitu istimewa, yaitu Ogoh-ogoh.Bale Banjar dalam adat Bali sekilas fungsinya sama seperti RT atau RW. Sebuah tempat berkumpulnya aktivitas warga sekitar, kegiatan sosial, hingga pusat perekonomian seperti koperasi. Bahkan ketika pemilihan umum, Bale Banjar juga bermanfaat untuk menjadi lokasi pemilihan suara.Tradisi Nyepi sendiri tidak dapat dipisahkan dengan tradisi Ogoh-ogoh. Sebuah patung yang biasanya dipersembahkan oleh masing-masing Banjar yang kemudian diarak pada malam sebelum perayaan Nyepi. Antusiasme warga dan kaum muda terlihat ketika mereka bekerjasama menyalurkan aspirasi dan kreatifitas dalam pembuatan Ogoh-ogoh di setiap Banjar.Bentuk Ogoh-ogoh sendiri bisa sangat bervariasi, dari yang umum dalam rupa Bhuta Kala yang seram seperti Celuluk (setan bali), tokoh pewayangan, gambaran dewa, atau juga rupa setan. Seiring perkembangan zaman Ogoh-ogoh juga dibuat dalam bentuk kartun.Konon, biaya pembuatan Ogoh-ogoh yang dibuat dari bahan dasar bambu, kayu, kertas, dan dicat sedemikian rupa ini bisa mencapai jutaan rupiah. Dana yang digunakan warga dalam membuat Ogoh-ogoh ini didapat dari dana kolektif.Ogoh-ogoh yang sedang diselesaikan pembuatannya, menjadi objek jepretan kamera yang begitu menarik bagi setiap orang ketika melintasi banjar-banjar di sepanjang jalan. Dari kegiatan ini sangat terlihat bagaimana masyarakat Bali sendiri begitu antusias menyambut Nyepi. Selain itu, banyak juga para pemuda dan anak-anak yang sedang berlatih menyempurnakan gerakan dan kekompakan untuk mereka pertunjukan saat arak-arakan nanti.Kembali ke rangkaian prosesi Nyepi, dua malam sebelum hari-H semua pusat ibadah sudah dipenuhi upacara adat. Berkendara menggunakan mobil, otomatis sangat tidak disarankan karena kemeriahan sekaligus kemacetan ada di mana-mana.Pada sore hari menjelang Nyepi, pusat-pusat hiburan ditutup setengah hari, termasuk Garuda Wisnu Kencana, bahkan McDonald yang tertulis buka 24 jam sekalipun. Ketika mayoritas McDonald di seluruh dunia buka untuk menyambut keramaian, Anda akan kaget ketika McD di perempatan Sanur sudah tutup sejak siang. Terlihat, para bule yang tinggal di Sanur sudah ramai duduk di trotoar jalan sejak jam 5 sore.Setiap kelompok dari masing-masing Banjar menampilkan persembahan Ogoh-ogoh sendiri. Kaum remaja dan anak-ana berkelompok memakai seragam masing-masing dan mengelilingi Ogoh-ogoh mereka dengan penuh kebanggaan.Selama beberapa jam Anda aan larut dalam persiapan kemeriahan dan keramaian rakyat ini sambil menunggu pesta dimulai. Para pria yeng lebih dewasa menjadi petugas keamanan dengan pakaian seragam, sarung, dan ikat kepala khas Bali. Biasanya juga ada bunga yang diselipkan di kuping mereka.Pesta Rakyat Ogoh-ogohAlunan gendang dan alat musik khas Bali lainnya menyambut masyarakat lokal dan turis asing yang begitu antusias menanti pesta rakyat ini. Perempatan McDonald di Sanur tampak begitu ramai, baik oleh masyarakat sekitar dan turis asing yang semakin meramaikan suasana. Sekitar pukul 20.00 WITA beberapa Ogoh-ogoh mulai dari yang pendek hingga yang terlihat begitu tinggi diangkat dan diarak di atas bambu berbentuk petak.Dengan iringan gendang dan alat musik lainnya, satu per satu kelompok mulai membawa Ogoh-ogoh mendekati perempatan jalan utama. Mereka akan mengikuti instruksi pria dewasa untuk berhenti dan mengangkat serta membawa maju Ogoh-ogoh.Puncak atraksi Ogoh-ogoh yaitu ketika mereka mengangkat dan menurunkan bambu-bambu ogoh-ogoh dengan cepat dan memutarnya ke kiri dan ke kanan dengan posisi yang sangat miring. Keriuhan dan tepuk tangan mengiringi kekaguman para penonton yang menyaksikannya.Meskipun atraksi ini begitu ramai, cenderung berbahaya, dan ekstrim, setelah diawasi dan dijaga dengan hati-hati oleh para petugas menjadi aman terkendali. Alhasil, tidak ada benturan bambu atau kecelekaan yang bisa melukai penonton dan pemain Ogoh-ogoh itu sendiri.Satu per satu Ogoh-ogoh diarak, mulai dari yang dibawa oleh dua orang anak kecil hingga puluhan pemuda dewasa. Variasi dan keunikan Ogoh-ogoh membuat keadaan menjadi semakin menarik. Saking antusiasnya mendekati dan menyaksikan ogoh-ogoh, bisa-bisa lupa menekan tombol shutter kamera Anda.Hingga larut malam, tanpa kenal lelah anak-anak tersebut masih dengan semangat mengangkat dan mengarak Ogoh-ogoh. Barulah ketika jam 10 malam. Acara berangsur selesai dengan puluhan Ogoh-ogoh diarak pelan kembali ke masing-masing Banjar. Selanjutnya, ada juga Ogoh-ogoh yang langsung dibakar sebagai lambang pemusnahan iblis. Namun ada juga yang masih dipajang di depan BanjarKalau sudah seperti ini, anggapan tetang liburan yang sangat membosankan ke Bali saat Nyepi berubah total. Prosesi arak-arakan ini begitu bernilai dan mampu menjadi daya tarik yang mengesankan baik wisatawan domestik maupun asing. Bersamaan dengan malam yang semakin larut, beberapa lampu jalan raya sudah mulai dimatikan. Hal ini seolah sebagai pertanda dimulainya prosesi Nyepi keesokan harinya.
Hide Ads