Lava Tour, Kembalinya Pesona Sang Merapi
Jumat, 17 Feb 2012 10:27 WIB

Ardi Rimbawan

Jakarta - Sejak erupsi 2010 lalu, suasana di Desa Kinahrejo berubah drastis. Puing-puing, pasir dan bebatuan lava yang dulu menghantam Kinahrejo kini menyisakan keeksotisan. Sekarang, daerah tersebut menjadi tujuan wisata dengan nuansa yang baru dan berbeda.Sejak erupsi tanggal 5 November 2010 lalu, suasana di Kinahrejo berubah drastis. Dusun yang berada paling dekat dengan kaki Gunung Merapi ini berubah setelah tersapu awan panas dan terkena muntahan material panas pada erupsi bulan Oktober dan November tahun 2010. Selain jarak yang relatif dekat dengan Merapi, daerah ini juga bersebelahan dengan Kali Gendhol dimana sungai itu adalah jalur aliran material erupsi.Pemandangan yang dulu hijau nan sejuk, kini berubah menjadi dataran berpasir dengan beberapa reruntuhan rumah yang tampak di kanan-kiri jalan. Kali Gendhol yang dulunya memiliki kedalaman puluhan meter, kini penuh dengan material erupsi dan bahkan membentuk punggungan.Namun, saat ini daerah itu mulai berbenah. Masyarakat mencoba kembali untuk bangkit dengan menjadikan daerah tersebut sebagai tujuan wisata, dengan tajuk "Lava Tour". Mereka berusaha menyuguhkan suatu nuansa wisata yang baru dan berbeda.Dua bulan sejak erupsi dan setelah BMKG mulai menurunkan status Merapi, geliat kehidupan sudah mulai terlihat lagi di kawasan Kinahrejo dan sekitarnya. Rumput yang mulai tumbuh, menghijaukan hamparan pasir akibat curahan material dari Merapi. Kawasan ini kini menjadi area Lava Tour dengan pengelolaan yang terkoordinir, baik antarwarga maupun dengan pemerintah setempat.Sedikit berjalan ke atas, maka dapat kita jumpai lokasi yang dahulunya merupakan rumah Mbah Maridjan, juru kunci Merapi. Di sebelah Barat rumah Mbah Maridjan yang dahulunya adalah masjid dan rusak akibat hantaman awan panas, kini tetap dipertahankan dan diperbaiki walau hanya sederhana.Jika mendatangi area Lava Tour di Kinahrejo dan Pangukrejo pada pagi hari, suasana yang tergambar masih sangat damai dan cantik. Kondisi langit masih cerah sehingga kita dapat melihat jelas gagahnya Gunung Merapi.Tak selamanya bencana berakhir dengan tangisan. Merapi tak lagi menyeramkan dan suram, kini hanya ada keeksotisan dan pesona yang mampu mendatangkan banyak wisatawan.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum