Sore Hari yang Spesial di Tanjung Harapan Malaysia
Selasa, 28 Feb 2012 12:06 WIB

Nugra Yudha
Jakarta - Jika sedang di Malaysia, sempatkanlah berkunjung ke Tanjung Harapan. Di sana, sunsetnya sangat indah dan menawan. Selain itu, ada beberapa restoran ikan yang akan menutup malam Anda dengan spesial di Tanjung Harapan.Tidak bedanya dengan Jakarta, Kuala Lumpur sebagai ibukota negara Malaysia ini sangat mirip dengan ciri-ciri kota besar dunia. Padatnya Jakarta tentu tak sebanding dengan apa yang saya lihat, ketika mendaratkan kaki di LCCT (Low Cost Carrier Terminal) Terminal Malaysia. Suhu rata-rata di Malaysia sekitar 29-35 derajat celcius. Hal yang membedakan dengan Jakarta adalah minimnya polusi, sehingga panas yang dirasakan bukan lagi dari panas kenadaraan bermotor, namun panas langsung dari matahari.Dibutuhkan waktu 2 jam untuk pergi ke KL Central dengan menggunakan Sky Bus, bus yang beroperasi dengan tujuan LCC-lumpur Central dengan harga tiket RM 8. KLC, Kuala Lumpur Central adalah tempat transit terbaik untuk menuju ke mana saja menggunakan LRT, Light Rail Transit yang beroprasi sampai pukul 23.30 waktu Malaysia. Dari KL Central, Anda bisa pergi kemana pun dengan membaca darection atau peta yang banyak terpampang di dinding-dinding terminal. Petronas Tower, Bukit Bintang, China Town, Litlle India, dan banyak lagi tempat-tempat di Kuala Lumpur yang bisa dirasakan dengan menggunakan transportasi umum.Kuala Lumpur sangat maju beberapa tahun terakhir, sepertinya Malaysia sedang mencanangkan tahun pembangunan. Saya melihat banyaknya bangunan baru bermunculan. Begitu pula di jalanan, seringkali saya melihat beberapa spanduk ber logo '1 MALAYISA', yang mungkin sepanduk itu bermakna satu Malaysia atau Malaysia satu. Sebagai pendatang, tentunya saya kurang paham maksud selogan itu. Akhirnya, saya bertanya kepada orang sekitar, ternyata arti tersebut adalah makna bahwa Malaysia dalam masa pembangunan nasional.Hampir dua minggu saya tinggal di Kuala Lumpur dan sangat merasa bosan dengan suasana perkotaan. Saya cukup jenuh melihat bangunan-bangunan besar. Hanya terlintas satu garis besar antara Jakarta danΒ Kuala Lumpur, yaitu ketertiban. Semua orang di sana teratur, mereka menaati praturan, dan saling saling menghormati satu sama lain. Saya sempat berpikir untuk keluar dari Kuala Lumpur menuju ke perbatasan, mungkin saya bisa bertemu dengan orang Indonesia. Akhirnya, saya berencana mengunjungi Tanjung Harapan. Sebuah pelabuhan yang berbatasan langsung dengan Batam, Indonesia. Saya diajak oleh adik yang mengajak untukn melihat malayisa bagian pinggiran.Pada akhir pekan, kami bertiga berangkat ke KL central, lalu dari Kl Central kami beralih menggungakan KTM Commuter Rail Way. Dengan tujuan Port Klang, ada 18 stasiun yang akan kita lalui dan Terminal Port Klang adalah stasuin yang terakhir. Dalam perjalanan saya melihat pemandangan yang berhiaskan rumah-rumah penduduk. Uniknya, masih banyak bangunan-bangunan tua bekas kolonial Ingrris. Asitekturnya berbeda dengan bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang ada di kota tempat tinggal saya di Bogor.Sesampainya di terminal terakhir Port Klang, kami bertiga melihat banyak kesibukan pelabuhan berlalu lalang. Gas dari truk-truk besar yang melintas, menghalangi pandangan dari matahari yang akan tenggelam di batas laut. Anak buah kapal sibuk berlalu lalang di buritan kapal mengecek barang yang hilir mudik. Ini menjadi objek foto yang sangat menarik.Dari Port Klang kami menggunakan taxi dengan biaya RM 10, yang mengantarkan kami ke tujuan akhir, yaitu Pantai Tanjung Harapan. Tepat sekali kami datang saat matahari akan tenggelam. Suasana pantai sangat sepi, hanya terdapat beberapa orang yang sibuk memancing. Berbeda sekali dengan suasana lautan yang dipenuhi kesibukan berniaga. Kapal-kapal besar jenis tongkang lalu lalang seakan mereka mengejar waktu untuk mengantarkan barang.Di saat yang sama perut kami sudah keroncongan, satu setengah jam perjalanan membuat kami lupa makan dan memutuskan untuk mencari tempat untuk makan. Kami pun makan di restoran yang berada di pinggir pantai, yaitu Restoran Muara Ikan Bakar. Restoran ini sangat ramai dikunjungi pengunjung, banyak mobil parkir di depannya dan lokasinya tak jauh dari Pantai Tanjung Harapan.Tempat makan ini menyediakan menu-menu dari berbagai ikan segar yang baru di tangkap oleh nelayan. Ada cumi-cumi, ikan, kerapu, kepiting, kerang dan banyak yang lainnya. Anda bisa memilih jenis ikan yang mau dimakan dan meminta juru masaknya untuk dimasak dengan cara dibakar atau digoreng.Harganya pun sangat terjangkau, kami hanya menghabiskan biaya RM 75 atau sekitar Rp 200.000. Akan tetapi, keindahan Tanjung Harapan memang sangat mempesona. Perjalanan yang luar biasa hari ini, mulai dari menyaksikan senja di Tanjung Harapan dan ditutup dengan makan ikan yang spesial.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia