Megahnya Jakabaring Sport City
Jumat, 16 Des 2011 13:07 WIB
    
                
                        Redaksi Detik Travel                    
                    
                
	Jakarta - Dahulu para sesepuh atau orang-orang tua di  Palembang sering berkata kalau kawasan ini merupakan “tempat jin buang  anak” semua itu tidak lain dan tidak bukan karena keangkeran dan  mencekamnya tempat ini apalagi saat malam menjelang suasana mengerikan  semakin terasa bila kita melewatinya. Memang  terbukti dikawasan ini sering terjadi peristiwa ataupun kasus-kasus yang  berkaitan dengan pencurian dan pembunuhan. Namun itu cerita masa lalu  yang akan tercatat dalam sejarah dan insyaallah tidak akan terulang lagi  karena kawasan tersebut sekarang sudah disulap menjadi sebuah kawasan  elite dan modern, Jakabaring Sport City atau biasa disingkat JSC  namanya. Jakabaring, kawasan yang dulu sangat dihindari oleh  warga Palembang untuk dilewati apalagi dimalam hari yang dulu sangat  mencekam sekarang sudah menjadi kawasan elite dan modern yang sering  dikunjungi dan didatangi oleh warga Palembang untuk sekedar melepas  penat dan berfoto menikmati suasan tempat ini yang sekarang menjadi  sebuah kawasan wisata olahraga di Kota Palembang. Kisahnya diawali saat Palembang terpilih untuk  mengadakan PON XIV tahun 2004, saat itu Palembang didesak dan harus  membangun sebuah kawasan olahraga baru untuk menyelanggarankan pesta  olahraga terbesar di Indonesia ini, maka dipilihlah Jakabaring sebagai  kawasan yang akan dibangun komplek olahraga baru yang modern dan  bertaraf Internasional. Dengan dipilihnya  Jakabaring sebagai kawasan yang akan dibangun sebuah komplek olahraga  bertaraf Internasional otomatis akan memacu pertumbuhan pembangunan dan  perkembangan kawasan tersebut, kelak kawasan itu akan ramai dan menjadi  sebuah pusat kota baru di Kota Palembang yang selama ini pusat kotanya  hanya terpusat di daerah seberang Ilir.  Dan ternyata benar kawasan ini  sekarang ramai didatangi oleh para wisatawan baik warga lokal Palembang,  maupun Sumsel bahkan dari luar Sumsel yang ingin melihat kemajuan  pembanguanan dikawasan ini. Dulu saat PON diadakan dikawasan ini berdiri sebuah  stadion megah yang bernama resmi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring,  GOR (Gedung Olahraga), arena panjat tebing, lapangan softball, arena  sepatu roda, kanal-kanal buatan dan danau buatan.  Dengan fasilitas yang  demikian Palembang akhirnya sukses mengadakan PON pertama yang diadakan  di luar Pulau Jawa ini. Tidak berhenti sampai  disitu saja pembangunan dikawasan Jakabaring terus terpacu akibat  dampak dari pasca penyelenggaraan PON tersebut, di Jakabaring kemudian  banyak berdiri gedung-gedung dan fasilitas megah yang baru seperti  Gedung MPR/DPR Sumsel yang baru, Kantor Polres Palembang, Gedung PLN,  Pasar Induk Jakabaring, Perumahan Elite Jakabaring dan yang teranyar  adalah gedung 15 lantai milik Bank SumselBabel yang konon katanya  merupakan gedung tertinggi di Palembang saat ini. Pasca PON, Jakabaring sudah berkembang sangat pesat  hingga banyak orang yang tidak menyangka kawasan yang dulu sering  disebut sebagai “tempat jin buang anak” telah menjelma menjadi sebuah  kawasan elite, modern dan ramai didatangi oleh warga lokal maupun  pendatang.  Sampai akhirnya kemudian Palembang terpilih menjadi salah  satu tempat penyelenggara Sea Games XXVI (26) tahun 2011, lagi-lagi  Jakabaring dijadikan kawasan utama tempat penyelenggaraan Sea Games di  Palembang. Momentum Sea Games 2011 di  Palembang ini semakin memicu Jakabaring untuk menjadi kawasan yang jauh  lebih elite dan modern dari sebelumnya.  Ini bukan isapan jempol belaka,  lihatlah sekarang pembangunan di Jakabaring semakin pesat saja terutama  fasilitas olahraganya, semua fasilitas olahraga peninggalan PON 2004  direnovasi agar menjadi lebih baik dari sebelumnya, kemudian terjadi  penambahan gedung dan fasilitas olahraga baru seperti Gedung Sport  Science Centre (PT. Medco), Wisma Atlet, Kompleks Lapangan Tenis Bukit  Asam, Lapangan Khusus Atletik Termegah Se Indonesia, Aquatic Center  (Kolam Utama) yang konon salah satu yang terbaik di Asia Tenggara,  Lapangan Voli Pantai, Arena Panjat Tebing Tertinggi se Asia Tenggara,  Arena Billiard dan Boolling dan Arena Olahraga Air. Tidak  hanya gedung dan fasilitas olahraga saja yang jadi perhatian, pemeritah  pun membuat kawasan Jakabaring menjadi lebih hijau dan asri dari  sebelumnya, dibeberapa sudut komplek olahraga Jakabaring dibuat  taman-taman yang indah, rimbun dan asri dengan pohon-pohonnya yang segar  dan hijau, lalu kanal-kanal buatan yang ada sebelumnya kembali  dibersihkan dan dibuat lebih cantik mengalir mengelilingi kawasan  Jakabaring Sport City. Layaklah sekarang  Jakabaring diberi label Jakabaring Sport City (JSC) dengan segala  fasilitas olahraganya yang bertaraf Internasional namun tidak melupakan  pentingnya penghijauan untuk kenyamanan pengunjung, layaklah sekarang  Jakabaring Sport City (JSC) disandingkan sejajar dengan komplek olahraga  Senayan Sport City  yang lebih dahulu tenar di Indonesia dengan segala  fasilitasnya yang tidak kalah modern, dan layaklah sekarang Jakabaring  Sport City (JSC) untuk menjadi tempat percontohan di Asia karena JSC  merupakan kawasan atau komplek olahraga terpusat yang terbesar se Asia. Jakabaring boleh berbangga, dahulu pra 2000-an  orang luar Palembang belum resmi datang ke Palembang bila tidak  berkunjung ke Jembatan Ampera, sekarang diera 2000an orang luar  Palembang belum resmi datang ke Palembang bila tidak berkunjung ke  kawasan Jakabaring Sport City (JSC) bahkan orang Palembang belum resmi  menjadi warga Palembang bila tidak pernah ke kawasan JSC karena sekarang  Jakabaring Sport City (JSC) sudah menjadi icon baru kota Palembang  setelah Jembatan Ampera yang sebelumnya telah populer menjadi maskot dan  lambang kota Palembang.Harapannya, semoga fasilitas yang sedang dikebut  pembangunannya sekarang untuk mengejar penyelenggaraan Sea Games yang  akan berlangsung pada tanggal 11 November 2011 (11-11-11) kelak akan  selalu terawat baik karena kita sadari bahwa orang Indonesia itu  terkenal bisa membangun namun tidak bisa merawat.  Dan harapan yang  lebih besar lagi kesinergisan antara pembangunan dan penghijauan di  kawasan Jakabaring bisa selalu selaras dan seimbang sehingga kenyamanan  di kawasan tersebut akan selalu terjaga karena dari kabar yang beredar  di kawasan Jakabaring pasca Sea Games 2011 akan dibangun kebun binatang,  arena wisata air (waterboom), sirkuit internasional, mall, hotel  berbintang, apartemen, super blok, jalan tol Palembang - Kayu Agung,  dll., tentunya semua pembangunan tersebut tidak akan baik jadinya bila  harus mengusur ataupun menghilangkan kehijauan yang ada di kawasan  tersebut.  Kita perlu memperhatikan pentingnya pohon-pohon yang rindang  dan hijau untuk kehidupan kita karena dari tumbuhan-tumbuhan tersebutlah  oksigen gratis untuk kehidupan manusia diproduksi, apa jadinya bila  oksigen jumlahnya terbatas dan harus dibeli? Pastinya kehidupan yang  seperti itu tidaklah kita inginkan! Stadion JakabaringStadion Gelora Sriwijaya Jakabaring berdiri pada  tahun 2004.  Pada awalnya tujuan utama pembangunan Stadion Gelora  Sriwijaya Jakabaring adalah untuk penyelenggaraan PON 2004.  Namun  karena takut tidak terawatnya stadion ini pasca penyelenggaraan PON maka  pemerintah Sumsel mengambil kebijakan untuk membeli klub sepakbola yang  telah mapan di Liga Utama Indonesia agar bisa bermain dan bermarkas di  Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring karena dengan adanya sebuah klub  sepakbola yang bermarkas di stadion ini maka akan sering stadion ini  terpakai untuk penyelenggaraan pertandingan sepakbola sehingga secara  tidak langsung stadion berkapasitas 40.000 tempat duduk ini dapat terus  terawat. Hingga saat ini terbukti dengan adanya klub sepak  bola yang bermarkas di stadion termegah di Pulau Sumatera ini, Stadion  Gelora Sriwijaya Jakabaring masih terus terjaga dan terawat.  Adapun  klub sepakbola yang dibeli oleh pemerintah Sumsel tersebut adalah  Persijatim (Jakarta Timur) yang kemudian berganti nama menjadi Sriwijaya  FC.  Klub Sriwijaya FC secara resmi berdiri dan mulai bermarkas di  Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring sejak tahun 2004. Terhitung  sejak tahun 2004 hingga sekarang klub kebanggaan warga Sumsel tergolong  sukses dan berprestasi dikanca persepakbolaan Indonesia dan Asia  Tenggara, terbukti klub berjuluk Laskar Sriwijaya pernah meraih double  winner pada tahun 2007 dengan merebut juara Liga Indonesia dan Piala  Indonesia, kemudian secara berturut-turut Sriwijaya FC berhasil merebut  Piala Indonesia 2008 dan 2009.  Selain itu klub yang mengambil nama dari  sebuah kerajaan maritim terbesar di Nusantara ini pernah pula  berkompetisi di Liga Champions Asia 2008, Piala AFC 2009 dan terakhir  Piala AFC 2010 dengan hasil yang cukup memuaskan dimana klub ini dapat  masuk hingga babak 16 besar.Dan sekarang Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring  tengah berbenah untuk mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Sea Games  2011 dimana stadion ini akan menjadi tempat pembukaan dan penutupan  pesta olahraga terbesar di regional Asia Tenggara.Untuk melihat foto lainnya, silakan klik http://de.tk/AHkDD.












































                    
            
				
		        
 
 
 
 
 
 
 
 
Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi