Catatan Dari Turki: Ada Jalan Cinta di Selcuk
Affandi Islmail - detikTravel
Jumat, 09 Sep 2011 09:31 WIB
Jakarta - Β Selcuk, merupakan kota yang cukup terkenal di Propinsi Izmir, Turki. Dibandingkan dengan Istanbul yang ramai dan kosmopolitan maka Selcuk hanyalah sebuah kota kecil yang tenang dan cantik. Bertujuan mencari sisi lain dari negeri Turki, kesinilah kaki melangkah setelah sempat hampir seminggu mengembara di Istanbul.Pesawat Airbus 320 Atlasjet yang membawa saya dari Bandara Attaturk Istanbul mendarat di Bandara Adnan Menderez Izmir setelah lebih dari satu jam mengudara. Bandara di Izmir ini cukup modern, ada stasiun kereta api yang bisa membawa kita ke pusat kota Izmir, bahkan juga ke Selcuk yang jaraknya masih 55 kilometer.Ternyata maskapai penerbangan Atlasjet menyediakan bus gratis ke berbagai kota seperti Selcuk dan juga Kusadasi. Dengan hanya menunjukan boarding pas saya pun naik bus gratis menuju pusat Kota Selcuk. Lagi pula jadwal kereta api hanya berangkat sekitar 3 jam sekali atau ada 6 kali perjalanan dalam sehari.Setelah sekitar satu jam perjalanan, bus pun sampai di pusat Kota Selcuk, hanya perlu berjalan kaki untuk sampai di hotel. Pusat Kota Selcuk sendiri tidak begitu besar. Terminal bus dan stasiun kereta juga dapat dicapai dengan hanya berjalan kaki dari hotel. Hari masih siang, setelah beristirahat sebentar pengembaraan di kota ini pun dimulai.Aziz Yahya KilisesiDengan hanya berbekal peta dari hotel dan mengikuti petunjuk jalan yang ada, dengan berjalan kaki saja kita dapat melihat beberapa tempat yang menarik di kota tua ini. Tujuan pertama adalah St. John Basilica, yang merupakan salah satu gereja atau tepatnya reruntuhan gereja tertua di Selcuk. Setelah berjalan kurang lebih sepuluh menit dengan sedikit menaiki bukit, basilika yang sudah menjadi museum ini sudah tampak di depan mata.Dengan membayar tiket 5 Lira, kita dapat masuk ke kompleks basilika yang sekarang memang tinggal puing-puing saja. Hanya ada beberapa bagian dinding dan tiang-tiangnya yang masih utuh. Selain itu, di tempat ini juga ada makam St. John atau Yohanes Pembaptis.Sebuah papan keterangan dalam bahasa Turki dan Inggris menjelaskan sejarah basilika ini. Yang antiknya dalam bahasa Turki St. John atau Santo Yohanes disebut sebagai Aziz Yahya. Menurut papan keterangan, basilika yang berisi makam St. John Β ini dibangun pada abad ke-6 oleh Kaisar Justinian dan Ratu Theodora menggantikan gereja tua beratapkan kayu yang sudah dalam kondisi rusak pada saat itu. Basilika ini dibangun dengan enam buah kubah megah dan berbentuk salib dengan ukuran sangat besar, yaitu 130x65 meter.Karena kemegahannya maka basilika ini pun menjadi salah satu pusat ziarah umat kristiani pada waktu itu dan merupakan bangunan termegah yang dibangun setelah Temple of Arthemis di Efesus. Pada saat Selcuk jatuh ke tangan orang Turki yang beragama Islam pada awal abad ke-14, sebagian basilika diubah menjadi masjid. Namun, sebuah gempa bumi yang dashyat pada tahun 1365 membuat bangunan ini runtuh.Β Penggalian baru dimulai lagi apada awal abad ke-20 dan sampai saat ini hanya sebagian dinding dan tiang yang dapat kita saksikan.Masjid Dua KubahKetika kita berada di kompleks Basilika St. John, tidak terlalu jauh dari situ sudah tampak sebuah masjid yang sangat megah dan memiliki dua kubah. Dari kejauhan tampak sebuah menara yang kelihatannya tidak utuh lagi. Masjid ini adalah Masjid Isa Bey. Hanya dengan berjalan kaki kira-kira 5 menit saya sudah sampai di halaman masjid.Di depan masjid terdapat patung dada Isa Bey. Tepat di bawahnya ada keterangan yang diukir dari marmer dalam bahasa Inggris dan Turki yang menjelaskan tentang Isa Bey ini. Di tembok masjid juga ada keterangan mengenai masjid ini. Masjid ini dibangun pada tahun 1375 dan memiliki dua kubah. Masjid ini juga dulu memiliki dua menara. Namun, akibat gempa pada tahun 1653 dan 1668, salah satu menaranya runtuh dan menara yang lainnya hanya runtuh sebagian. Pada tahun 1975, masijid direstorasi dan dapat digunakan lagi sebagai tempat beribadah. Di halaman masjid terdapat sebuah air mancur yang digunakan untuk tempat wudhu. Sementara di sekeliling halaman banyak sekali reruntuhan batu dari marmer yang bertuliskan bahasa Arab. Sebagian besar reruntuhan tampaknya seperti batu nisan.Artemis TapinagiSetelah mengunjungi Masjid Isa Bey, kemudian berjalan kaki lagi sekitar 15 menit kita akan sampai lagi ke sebuah situs yang merupakan salah satu Seven Wonders of Ancient World, yaitu Artemission Temple atau Artemis Tapinagi. Setelah berjalan mengikuti petunjuk, hampir tidak ada lagi yang tersisa dari kuil yang dulunya sangat cantik ini. Hanya ada sebuah tiang dan lainnya hanyalah reruntuhan belaka. Namun, sebuah papan petunjuk menggambarkan betapa indahnya kuil ini ketika masih utuh.Menuju Efes Musezi di Sevgi Yolu atau Jalan CintaMasih ada satu tempat lagi di pusat Kota Selcuk yang harus dikunjungi, yaitu Museum Efesus. Kembali saya berjalan ke arah pusat kota dan akhirnya sampai ke suatu jalan yang namanya sangat unik Love Street atau Sevgi Yolu, demikian nama jalan itu. Di dekatnya ada sebuah taman dimana terdapat patung Kemal Attaturk dan juga tulisan-tulisannya yang dipahat di sebuah batu. Tampaknya seperti pesan untuk rakyat Turki. Sayang bahasa Turki saya belum bisa menerjemahkan tulisan tersebut.Akhirnya saya pun sampai ke museum dan kembali melihat benda-benda yang dipamerkan. Yang menarik adalah beberapa sarkofagus dari batu yang dipamerkan bahkan di depan museum.Legenda Seven Sleepers atau Al KahfiDi Selcuk juga ada sebuah tempat yang diyakini sebagai gua dimana tujuh orang yang tertidur selama sekitar 300 tahun sebagaimana diceritakan dalam Al-Quran. Yang uniknya legenda mengenai Seven Sleepers ini bukan cuma ada di Selcuk, bahkan di Amman, saya pun pernah menghunjungi sebuah gua yang diklaim sebagai tempat dimana tujuh pemuda pernah tertidur selama tiga abad. Mana yang benar? Hanya Allah yang tahu jawabannya.Β
(travel/travel)












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!