Berwisata di Taman Nasional Gunung Rinjani

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Berwisata di Taman Nasional Gunung Rinjani

Teguh Hidayat - detikTravel
Kamis, 22 Sep 2011 15:11 WIB
loading...
Teguh Hidayat
Danau Segara Anak
Sabana
Plawangan
Puncak
Sunrise Bali
Berwisata di Taman Nasional Gunung Rinjani
Berwisata di Taman Nasional Gunung Rinjani
Berwisata di Taman Nasional Gunung Rinjani
Berwisata di Taman Nasional Gunung Rinjani
Berwisata di Taman Nasional Gunung Rinjani
Jakarta - Pagi ini saya bangun tepat pada pukul 08.00 WIB setelah dua hari sebelum keberangkatan harus menunaikan kewajiban "nguli" dari pagi sampai malam.Pesan singkat di handphone dari Alex dan Furqon terus masuk guna menanyakan kapan akan berangkat menuju bandara dan di mana meeting point. Tanpa menunggu segeralah saya mandi dan mengangkat depek andalan yang udah di pack malamnya serta meluncur ke meeting point yang sudah ditentukan. Setelah bertemu Alex & Furqon saya langsung mengisi tambahan logistik kemudian meluncur menuju Bandara Soekarno Hatta, Terminal 3 di mana kali ini saya akan menumpak airlines IAA. Sekarang kami tinggal menunggu Wan Abud serta Bram yang sedang on the way menuju bandara.Sesampainya di bandara saya langsung meng-sms Bram yang ternyata belum sampai. lain cerita dengan Wan Abud yang sudah menunggu di gate. Ketika sampai Bram langsung melakukan cek in. Karena tidak membeli bagasi sementara itu petugas juga tidak menyarankan agar "kulkas-kulkas" tidak masuk bagasi maka dengan santainya "kulkas" tersebut dibawa ke gate dan ditaru di cabin pesawat, sampai-samapi jadi perhatian satu gate dan satu pesawat. Setelah selesai saya langsung mengabari Wan Abud, kalau kami sudah di gate dan sedang menunggu waktu keberangkatan dengan delay lebih kurang 1 jam.Walhasil, Wan abud take off duluan sedangkan saya, Bram, Alex, dan Furqon masih harus menunggu sampai waktu keberangkatan tiba. Akhirnya panggilan untuk kepesawat pun tiba, segeralah kami menuju pesawat dengan menggunakan bus karena letak pesawatnya jauh.Boarding, Take off to BaliΒ Sampai di Bali sekitar pukul 18.30 WITA, kami pun langsung keluar airport mencari Riki dan Wan Abud yang sudah sampai terlebih dahulu di Bali. Setelah bertemu dengan Riki dan Wan Abud kami sepakat untuk mencarter mobil sampai Ubung dengan biaya 20k. Sesampainya di Ubung kami tinggal menunggu kedatangan teman lainnya yang sudah sampai terleboh dahulu, yaitu Angan, Andre, dan Angga. Setelah mereka datang dan melakukan nego harga menyewa mobil dengan harga sepakat 40k kami langsung berangkat menuju Padangbai.Ketika sampai di Padangbai kami langsung menjadi sasaran para calo tiket, anehnya calo di pelabuhan ini tidak mengambil untung sama sekali. Hal ini bisa dibuktikan dengan melihat harga di loket resmi dan calo sama. Di kapal tidak ada kegiatan yang berarti hingga sampai di Pelabuhan Lembar. Kami sampai di pelabuhan pukul 04.00 WITA, sarapan, ibadah, dan menunggu konco-konco dari Mataram yang akan menjemput kami.Β Setelah menunggu beberapa lama akhirnya kami dijemput menggunakan mobil yang udah di koordinasikan oleh Bang Pian. Atur posisi langsung berangkat menuju sekretariat gema alam yang disana sudah menunggu beberapa teman yang akan mengantar kami mengunjungi Miss Anjani. Sampai sekretariat istirahat sebentar langsung atur posisi lagi untuk berangkat menuju Sembalun dengan tambahan tiga orang teman, yaitu Bang Marsha, Bang Locker, dan Bang Ion.Perjalanan Mataram-Sembalun lumayan berat, walaupun naik mobil karena medan jalan yang sedikit rusak serta tanjakan-tanjakan dahsyat yang mengharuskan turun beberapa kali agar mobilnya tidak berbalik mundur.Sampai di Sembalun langsung berganti baju dan menitipkan barang-barang yang tidak mungkin terpakai saat di gunung nanti. Sekitar pukul 16.45 waktu setempat perjalanan pun dimulai dengan melewati ladang penduduk setempat, sedikit memasuki tempat, dan langsung disuguhi oleh hamparan Sabana Rinjani yang eksotis dan terlihat landai.Sekitar pukul 17.30, sampailah kami di jembatan yang menghubungkan jalur Sembalun yang sebenarnya dan jalur Potong yang lumayan irit waktu. Sampai di pos 1, kami memutuskan untuk istirahat dan tidak ketinggalan unrtuk berfoto-foto dengan para pendhajit dilanjut ke pos 2 dengan target awal hari ini untuk mengistirahatkan mata dan badan. Tidak terasa sampai di pos 2 hari sudah gelap.03 November–04 NovemberPagi yang cerah di pos 2 dengan Puncak Miss Anjani melambai-melambai membuat kami bersemangat untuk segera melanjutkan perjalanan menuju Plawangan Sembalun dengan medan masih berupa sabana sebelum akhirnya pendakian sesungguhnya di tanjakan penderitaan.Setelah berjalan lebih kurang 1 jam sampailah kami di pos 3 dengan cuaca berkabut. Karena perjalanan masih jauh setelah istirahat dan bersenda gurau sedikit dengan para monyet maka kami pun bergerak meninggalkan pos 3. Di sinilah pendakian sesungguhnya baru dimulai, tanjakan-tanjakan terjal menunggu kami di depan yang membuat saya lelah sebagai tim pariwisata. Perjalanan semakin berat dikarenakan kabut tebal menemani kami sampai menurunkan titik hujan yang awalnya kecil menjadi semakin besar dan mengharuskan kami membuka flysheet menunggu hujan reda sambil istirahat lagi.Hujan pun mereda dan kami melanjutkan perjalanan yang ternyata cuaca semakin memburuk terbukti dengan hujan semakin besar dan membuat kondisi badan menjadi drop. Tim "ngacir" sudah jauh melesat di depan sedangkan saya sebagai tim pariwisata masih tertinggal di belakang ditemani oleh Bang Locker yang setia. Akhirnya plang Plawangan Sembalun terlihat. Yang membuat saya sedikit bersemangat untuk menuju puncak bukit yang ternyata setelah sampai puncak Bukit Plawangan ada bonusnya sekitar 500 M untuk menuju tempat camp. Segeralah saya berjalan melipir bukit dan akhirnya sampai juga di camp Plawangan dengan suguhan view sunset Segara Anak. Sampai tenda, ganti baju kering, makan langsung tidur dikarenakan badan sudah tidak bisa diajak kompromi lagi dengan asumsi dinihari nanti summit attact yang ternyata hujan masih terus menemani kami yang mengharuskan kami mengurungkan niat untuk summit attact dan melanjutkan tidur lagi.05 NovDini hari sekitar pukul 03.00 WITA kami bergegas bangun untuk summit attact Miss Anjani dengan cuaca yang mendukung dipenuhi bintang dan semilir angin Plawangan yang sebenarnya membuat saya malas untuk jalan tapi demi Miss Anjani rasa malas itu pun dikesampingkan dulu. Selesai menghangatkan badan dengan Β kopi serta cemilan cepuluh cebelasΒ  kami pun berdoa demi keselamatan dan kesuksesan buat semua.03.30 WITA summit attact dimulai dengan medan tanjakan-tanjakan terjal untuk menuju punggungan Puncak Miss Anjani. Di sini tim mulai tercecer ada yang "ngacir", ada yang santai dan ada yang "ngesot" di belakang. Satu persatu tim sampai di puncak tertinggi tanah Lombok karena cuaca yang sangat tidak mendukung tim tidak sempat berkumpul bersama paling hanya sekedar foto-foto dan bertemu Puncak Miss Anjani sekadarnya saja dan langsung turun kembali ke Plawangan mencari sedikit matahari untuk menghangatkan badan.Β 06 NovPagi di 06 November cuaca tidak kunjung membaik yang ada cuma kabut serta rintik-rintik hujan karena alasan waktu serta logistik kami pun segera packing dan turun kembali via Sembalun serta harus merelakan Segara Anak.Β Perjalanan turun tim tercecer kembali karena medan turunan terjal yang lumayan membuat gagal dengkul serta hujan menemani sepanjang perjalanan turun sampai pos Sembalun.Β Akhirnya tim tiba di Sembalun dengan selamat semua langsung disambut nasi bungkus yang udah di pesan dari pos 1 tadi oleh tim ngacir.Puas berjalan-jalan di Desa Bayan sambil membeli souvenir kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Mataram untuk cari makan. Sampai Mataram kami langsung mengisi perut dan mengeluarkan barang-barang dari kulkas. Sampai jumpa kawan di petualangan selanjutnya.07 NovKami pun tiba kembali di Padangbai pada pagi hari disambut dengan sunrise. Langsung turun kapal dan nego ongkos yang akhirnya disepakati 30k sampai alun-alun Renon, Denpasar. Selama perjalanan saya terus berkordinasi dengan tuan rumah Aka Karees untuk memohon izin singgah dan beristirahat. Sampai alun-alun ternyata sedang ada car free day yang mengharuskan kami jalan kaki di antara para peserta gerak jalan yang lumayan jadi pusat perhatian karena "kulkas-kulkas" yang kami bawa di punggung.Akhirnya sampai juga di kost-an Karees, kami langsung membeli sarapan, mandi, kemudian bersih-bersih, istirahat sebentar, dan meluncur Β sebentar di Bali. Karena macetnya Denpasar dan hujan turun kami hanya sebentar saja singgah di Kute langsung menuju Ngurahrai dikarenakan pesawat yang akan membawa saya pulang ke Jakarta akan take off pada pukul 18.05 WITA yang ternyata terjadi keterlambatan selama 1 jam.Akhirnya tiba waktunya kami untuk ke gate karena waktu yang sudah mepet sedangkan Angan, Riki, Andre, dan Angga masih harus stay di Bali dikarenakan tiket pulang mereka esok hari. See u kawan-kawan ditunggu di tanjakan dan turunan selanjutnya.
Hide Ads