Unforgetable Holiday (10 Menit yang Berarti)
- detikTravel
Jumat, 14 Okt 2011 09:43 WIB
Jakarta - Kejadian liburan yang tak terlupakan itu terjadi sekitar bulan April taun ini. Waktu itu ada long weekend (Jumat-Minggu). Karena memang sudah niat, persiapan untuk pergi ke Bali sudah dilakukan dari jauh-jauh hari. Mulai dari tiket sampai akomodasi selama di sana.Tibalah saatnya pada hari H (Jumat pagi). Waktu itu karena ada satu dan lain hal akhirnya liburan ini hanya dilakukan berdua saja, aku sama Renno. Pesawat berangkat Pukul 07.55 WIB. Kami sampai dan langsung check in pukul 07.10 WIB. Dan, ternyata kita ditolak check in karena katanya suda lebih dari jadwal yang maksimal check ini, yaitu pukul 07.00 WIB. Ya ampun, cuma telat 10 menit. Kami pun disuruh ke bagian CS maskapai penerbangan tersebut. Dan, penyelesaian yang kami dapat adalah tiket kami sudah tidak dapat dipakai. Jika kami memaksa berangkat pada hari itu, kami bisa mencari penerbangan lain atau menunggu penerbangan maskapai tersebut dengan harapan ada yang bernasib sama seperti kami.Alhasil kami menunggu sampai pukul 11.00 WIB dengan sia-sia. Rasanya sudah lemas banget waktu itu. Selain rencana liburan kami berantakan, kami suda prepare tiket PP, jadi mau tak mau dan kepingin berangkat. Akhirnya kami mencari alternatif maskapai lain untuk penerbangan besoknya. Karena memang liburan, ya harga tiket juga melambung naik.Karena takut besoknya kesiangan, si Renno sampai bela-belain tidur di rumah aku. Tapi, Alhamdulillah kami bisa juga sampai di Bali dengan selamat besoknya.Akhirnya kami pergi ke hotel di kawasan Kuta yang sebelumnya suda kami browsing. Sampai di sana karena memang schedule awal sudah berantakan, kami memilih untuk liburan tanpa jadwal, terserah ingin kemana saja.Acara dimulai dengan makan siang di kawasan Kuta, kemudian lanjut ke pantai. Di sana kami ingin melihat sunset tapi karena masih tengah hari akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan terlebih dahulu ke tempat lain. Namun, karena kami tidak ada kendaraan, kami memutuskan mencari persewaan mobil. Dari semua rental mobil yang kami datangi, semua mobil mereka uda disewa. Akhirnya satu-satunya alternatif yang ada hanyalah motor. Kami pikir, ya sudahlah daripada tidak bisa kemana-mana.Perjalanan dimulai dengan hunting souvenir ke Krisna. Karena hanya berbekal Google Maps, maka nyasarlah kami. Sempet muter-muter gitu tapi Alhamdulillah ketemu juga.Setelah itu kami kembali ke hotel untuk beristirahat. Namun, karena belum makan malam, sekitar pukul 20.00 WITA kami keluar lagi untuk ngemall sambil mencari makan. Namun, yang ada sampai pukul 22.00 WITA (mall nya tutup), kami belum makan. Akhirnya kami muter-muter mencari warung makan yang masih buka. Bersyukur kami menemukan warung sate ayam yang buka.Besoknya, hari Minggu karena flight kami pukul 15.15 WITA, kami memanfaatkan waktu seefisien mungkin. Mulai dari kembali ke pantai untuk melihat sunrise, berkunjung ke Monumen Peringatan Peristiwa Bom Bali, dan hunting souvenir.Karena takut terlambat pukul 12.00 WITA kami check out dari hotel dan segera ke bandara. Setelah check in di bandara, kami memutuskan untuk makan siang dulu di bandara. Lalu kami menunggu di waiting room. Dan, ternyata karena penerbangan yang sangat padat, pesawat kami yang seharusnya terbang pukul 15.15 WITA, delay sampai pukul 18.25 WITA. Ya ampun, 3 jam nongkrong nggak jelas di bandara dengan kondisi bandara yang full banget.Bebar-benar liburan yang penuh perjuangan, mengorbankan waktu, uang, dan nggak bakal terlupakan deh.Tapi, suatu saat nanti aku kepingin ke sana lagi deh karena Bali memang surganya liburan untuk para wisatawan, baik dari dalam, lebih-lebih buat para bule. Banyak tempat keren dan seru di sana mungkin dikarenakan banyaknya pantai yang ada.
(travel/travel)












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!