Wisata Kuliner dan Benang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Kuliner dan Benang

Linda Nicegreen - detikTravel
Selasa, 25 Okt 2011 11:35 WIB
Jakarta - Minggu (15/05/2011) aku, Embak Widi, Teh Is, Chrissy, dan adiknya melakukan perjalanan ke Bandung. Perjalanan ini menggunakan KA Argo Parahyangan. Berangkat dari Gambir sekitar pukul 05.45 WIB. Untung nggak ketinggalan kereta. Ini pengalaman pertama aku ke Bandung naik KA. Menurut info dari teman-teman pemandangannya menakjubkan. Benar saja, di kanan kiri terbentang pemandangan indah. Selain itu juga lebih nyaman, nggak pake macet dan yang terpernting lebih cepat sampai.Tiba di stasiun Bandung sekitar pukul 09.00 WIB, kami dijemput oleh Tante Yenni Tenza dan langsung meluncur ke Rumah Rajut Yen di daerah Secapa-Hegarmanah.Tempatnya homie banget dan sudah pasti bikin lapar mata ketika melihat warna-warni benang di sekeliling ruangan. Huuh... untung bisa nahan diri untuk nggak kalap sama benang. Dari Rumah Rajut Yen, kami melanjutkan perjalanan ke Ruma Mode. Dan, sebelumnya kami menyempatkan diri untuk mengisi perut yang mulai "dangdutan" dengan es durian dan jajanan (mi ayam dan bakso tahu) yang ada di sekitar Rumah Mode.Setelah itu, baru kami meluncur ke Crafty Days yang diadakan oleh Tobucil. Sampai di Tobucil, kami disambut dengan air yang "jatuh" dari langit. Acaranya seru sekali, ada beberapa workshop yang sedang berlangsung dan yang tak kalah seru, ada bagi-bagi benang gratis.Ketika sedang asyik melihat-lihat di Tobucil, aku mendapat kabar dari adikku kalau ibuku sakit. Aku pun mulai merasa panik. Aku putuskan untuk mencoba menelepon kakak pertamaku dan kedua ponakanku, tetapi semuanya tidak bisa bisa dihubungi. Pikiran langsung nggak konsen dengan acara di sana dan pikiran tertuju ke ibu yang sakit di rumah. Tapi, dalam keadaan panik, perjalanan mesti dilanjutkan. Karena aku sudah membeli tiket KA untuk esok hari (Senin, 16/05/2011, pukul 05.30 WIB).Dari Tobucil kami dijemput oleh Embak Iffon dan berlanjut ke Herritage dan Casecade. Disitulah aku kalap melihat aneka baju bayi yang kebetulan aku mendapat tugas membeli kado untuk salah satu saudara yang baru lahir. Usai belanja di dua factory outlet tersebut, perjalanan pun berlanjut ke Rumah Bancakan untuk memberi makan "naga" di perut. Setiba di lokasi, antriannya sangatlah panjang dan pengunjungnya benar-benar banyak. Menu yang disajikan pun tak kalah banyak. Dengan harga yang relatif bersahabat dengan kantong. Yang unik dari rumah makan itu, piring yang digunakan untuk makan adalah piring kaleng. Dan, Abah pemilik rumah makan tersebutlah yang mengisi tisue di setiap mejanya.Setelah puas memanjakan perut, kami melanjutkan perjalanan ke Hyperpoint. Tujuan utama kali ini adalah durian bakar. Tapi sayang sekali, durian bakarnya sudah habis. Apa boleh buat, tapi masih penasaran nih sama durian bakar. Setelah belanja oleh-oleh, Chrissy dan Adiknya langsung kembali ke Jakarta. Sementara Embak Iffon mengantar kami bertiga ke rumah tantenya Teh Is untuk bermalam di sana. Karena sudah pukul 05.30, kami bertiga harus kembali ke Jakarta."Tante Yenni, terima kasih ya sudah mau menjemput dan nge-drop kami. Maaf ya Tante sudah merepotkan. Mbak Iffon terima kasih ya sudah mau direpotin untuk mengantar kami selama di sana. Maaf ya Embak ngerepotin." (travel/travel)

Hide Ads