Serunya Liburan ke Manado

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Serunya Liburan ke Manado

Sally Anna Joyce Nataly - detikTravel
Kamis, 17 Nov 2011 14:55 WIB
Jakarta - Tidak pernah ada kata bosan bagi saya untuk mengunjungi kota yang satu ini, Manado beragam wisata yang ditawarkan membuat saya ingin kembali lagi kesana. Makanan khasnya yang membuat perut ini rindu juga menjadi salah satu alasannya. Perjalanan kali ini saya tidak sendiri, ada satu sahabat yang menemani dan ada banyak juga teman-teman yang baik hati membantu kita sewaktu berlibur disana. Lagi-lagi saya diberikan tempat menginap seperti sewaktu saya kesana bulan februari, keluarga yang begitu baik menyambut lagi kehadiran saya kali ini yang bersama sahabat saya. Beribu terima kasih kalau saya bisa ucapkan untuk keluarga ini Β yang telah baik membantu saya selama disana mungkin belum cukup.. Malam hari saya dan teman-teman pergi ke warung kopi Kitawaya, disana saya disugukan dengan kopi khas Manado. Bagi pecinta kopi pasti akan merasa senang berlibur ke Manado karena banyak sekali warung kopi disini. Masalah rasa yang pasti akan bikin kita ingin kembali lagi kesana.Oerjalanan di Manado besok paginya dimulai dengan menyusuri jalan Boulevard yang menjadi pusatnya kota Manado, disepanjang jalan ini terdapat pusat perbelanjaan terbesar di Asia. Dari tempat menginap saya yang berada didaerah Winangun, saya harus menaiki kendaraan umum (angkutan umum) ke arah Pasar 45 dan berhenti di daerah Koko lalu naik lagi yang ke arah Bahu Mall. Di Manado semua rata-rata menggunakan kendaraan umum ini, kendaraan umum disana bisa dibilang cukup keren, mobilnya biasanya ditambahkan aksesoris yang biasanya dipakai kendaraan pribadi komplit dengan sound system-nya. Dari makan di daerah Bahu di rumah makan Blue beach sampai akhirnya kita makan pisang goroho dan minum kopi susu lagi di warung kopi Boulevard tepat di depan Manado Town Square. Pisang goreng di Manado ini termasuk menjadi makanan khas disana, pisangnya yang asin dan disantap dengan sambal dabu-dabu merupakan sajian pisang goreng yang cukup unik. Sesudah menikmati pisang goreng dan kopi nya saya pun kembali menyusuri jalan Boulevard sembari menikmati pemandangan matahari terbenam yang sangat indah.Hari pun menjelang malam, kita memutuskan untuk berenang di hotel Minahasa, dengan view malam kota Manado dari atas yang sangat indah. Sayangnya camera saya tidak bisa mengabadikan pemandangan yang indah pada malam harinya, mungkin memang hanya bisa dinikmati oleh mata saya agar selalu diingat.. :) Besoknya saya diajak oleh keluarga yang sangat baik hati ini ke kota Tomohon, ke kota Tomohon ini lebih baik menggunakan kendaraan pribadi karena cukup jauh, sekitar setengah jam perjalanan.Sebelum ke kota Tomohon saya mampir dulu ke komplek perumahan Citraland dimana ada patung Yesus Memberkati yang sangat besar. Setelah itu kita mampir juga di rumah makan Parakletos tempat untuk makan pisang goroho lagi tapi yang disajikan dengan tepung. Lalu melanjutkan perjalanan lagi melewati tempat pemakaman yang cukup aneh karena jasadnya dimakamkan dalam posisi jongkok, namanya pemakaman Waruga. Saya juga melewati pagoda yang sangat bagus, lalu melihat chapel sebentar. Saya juga mampir ke bukit inspirasi dimana kita bisa melihat gunung lokon dari sisi belakang yang meletus pada waktu itu. Dan terakhir saya pergi ke daerah kawangkoan untuk membeli oleh-oleh kue bangket. Saya pun kembali ke rumah, karena tidak mau kehabisan waktu saya memutuskan untuk pergi lagi bertemu teman-teman saya disana di warung kopi Pakatuan. Lalu pulang beristirahat untuk mengumpulkan tenaga untuk perjalanan besoknya lagi bersama teman-teman.Paginya saya dan sahabat saya diajak mengunjungi danau linow, danau yang berubah warna. Dari warna biru, ungu,hijau kuning... Sampai sekarang pun orang-orang disana belum bisa menjelaskan apa penyebab pergantian warna tersebut. Yang lucunya, pergantian warna ini hanya terjadi pada pagi hari sebelum jam 10.00 pagi. Bila ingin masuk ke danau ini akan dikenakan biaya Rp.25.000 per orang dan nanti tiketnya bisa ditukaran dengan segelas teh atau kopi serta dua buah kue bangket. Dari danau Linow perjalanan pun dilanjutkan ke daerah Tondano, disana kita bisa menikmati kolombi yaitu sejenis siput yang ditusuk-tusuk lalu dibakar. Pemandangan di Tondano juga tidak kalah bagusnya. Kalau kita beruntung di atas pemandangan sawah dan rerumputan ini kita bisa melihat burung elang yang terbangnya cukup pendek dan dekat sekali. Setelah itu kita melewati senja dengan perjalanan menuju pantai Malalayang. Pantai yang dipenuhi dengan batu-batu besar. Disana kita bisa menikmati siomay atau pempek. Lagi-lagi saya disuguhkan pemandangan yang indah. Malam harinya saya berniat untuk bertemu dengan teman-teman saya di Manado, saya mengunjungi tempat tinggal (kost) teman-teman saya. Namanya Beach House, sesuai dengan namanya tempat tinggal ini Β berhadapan langsung dengan pantai berbatu. Keakraban pun semakin terjalin selama saya bermain di Beach House. Jujur saja saya baru bertemu dengan mereka 2 kali tetapi sudah seperti 2 tahun kenal lamanya. Berterima kasih sekali kepada sahabat saya yang berada di Jakarta yang asli orang Manado mengenalkan saya kepada teman-teman ini. Tanpa mereka liburan saya tidak akan komplit.Akhirnya teman-teman saya mengajak saya untuk minum-minum kopi dan bernyanyi -nyanyi di kafe koffee toffee sambil merencanakan untuk snorkeling besok. Besok paginya saya hampir saja batal snorkeling karena terlalu ngantuk dan lelah, tapi itu tidak membuat saya menyerah. Saya tetap bangun dan menghubungi teman-teman saya yang sudah janji mau pergi snorkeling bersama. Semua akhirnya berkumpul di Beach house. Teman saya yang dengan baik hati mau menyewakan mobilnya dengan harga yang cukup murah, mengantar kita semua ke pantai Tanawangko. Snorkeling kali ini termasuk hemat biaya, saya hanya perlu mengeluarkan uang sewa mobil dan makan disana. Kita tidak perlu menyewa kapal seperti di Bunaken, kita cukup berenang agak jauh ketengah laut sudah bisa menikmati keindahan taman lautnya. Alat snorkeling pun dipinjamkan oleh teman saya yang baik ini.Di daerah ini tukang jual makanan jarang lewat, jadi lebih baik bawa makanan dari rumah. Di pantainya juga harus hati-hati karena banyak sekali binatang bulu babi yang bersembunyi dibawah karang. Dan jangan lupa pemanasan sebelum snorkeling, karena kaki saya sempat keram waktu berada di tengah laut karena lupa pemanasan. Saya sangat menikmati snorkeling kali ini, karena beramai-ramai kita berenang ke tengah laut merupakan kenangan yang selalu saya ingat. Doa saya selalu untuk kota Manado agar menjadi kota yang selalu terjaga keindahan alamnya dan semakin maju di bidang pariwisatanya. Saya berterima kasih sekali kepada teman-teman saya yang sudah membantu saya selama disana, kepada Cernan, Giddy, Oan, Ayu, Vina, Jarod, Indra, Indra iroth, Yos, Kelo, Vano, Bolang..Juga tidak lupa untuk berterimakasih kepada keluarga Setiawan yang sudah sangat membantu sekali.. "ta cinta sekali ni kota, ta so nimau mo pulang ibukota.." Β i'm gonna miss you guys... :'( (travel/travel)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads