Hotel
Hotel favorit saya di Hong Kong adalah Peninsula Hotel, di sisi Kowloon. Bukan berarti saya selalu menginap di sana, tetapi hotel berbintang lima ini memang mempunyai standar layanan yang sangat tinggi. Bangunan kuno ini berada di sisi Kowloon, berhadapan langsung dengan Hong Kong. Pemandangannya spektakuler. High tea di Peninsula adalah satu pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.
Hotel berbintang empat di sisi Kowloon antara lain adalah: Inter-Continental, Langham, Royal Garden, Marco Polo, dan lain-lain. Di Pulau Hong Kong, hotel-hotel berbintang lima antara lain adalah: Four Seasons, Shangri-La, Ritz-Carlton, Mandarin Oriental, Grand Hyatt.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan-jalan
Hong Kong adalah kota yang nyaman untuk jalan-jalan dalam arti sesungguhnya, yaitu: jalan kaki. Arsitektur peninggalan masa lalu - gereja-gereja bergaya Viktoria, hotel dan bangunan pemerintah bergaya Edwardia, serta kelenteng-kelenteng bergaya Tao - memenuhi kawasan ini. Arsitektur baru gedung-gedung pencakar langitnya juga membuat kota ini indah dan megah.
Favorit saya adalah berjalan-jalan di pasar pada pagi hari untuk "memantau" denyut kehidupan masyarakat. Di pasar kita selalu dapat melihat apa saja yang dimakan orang setempat. Salah satu pasar yang sering saya kunjungi adalah di sekitar Queen's Road Central. Jalan-jalan kecil yang bermuara di Queen's Road dan Des Voeux Road - seperti Pottinger, Li Yuen, Man Yee - penuh oleh penjaja berbagai keperluan dapur dan rumah tangga sehai-hari. Di sisi Kowloon, pasar basah yang cukup baik untuk dikunjungi adalah di kawasan Yau Ma Tei. Sebetulnya, ada lagi pasar yang lebih populer sebagai tujuan wisata, yaitu Stanley Market di Pulau Hong Kong. Tetapi, Stanley Market sudah terlalu turistik, sehingga justru kurang menarik bagi mereka yang ingin melihat pasar basah tradisional.
Beberapa atraksi turis lain di Hong Kong antara lain adalah: Disneyland, Ocean Park, kelenteng Tai Ping Shan, dan lain-lain. Hong Kong juga surga belanja bagi mereka yang punya uang berlebih. Bukan tempat belanja termurah, melainkan pilihannya sangat luas, dan tempat-tempat belanja yang menyenangkan - dari pasar tradisional hingga mal mewah.
Bila ada waktu luang, usahakan untuk melakukan perjalanan ke Pulau Lamma. Favorit saya adalah berangkat dengan ferry pagi hari menuju Yung Shue Wan. Setiba di desa ini, langsung sarapan dim sum di warung-warung sederhana yang banyak dijumpai di dekat pelabuhan. Di sini juga ada beberapa kafe dan pizzeria.
Setelah sarapan, langsung jalan kaki mendaki bukit. Harap dicatat, di Pulau Lamma dilarang beroperasi kendaraan roda empat. Dari puncak bukit, kita bisa melihat pemandangan indah. Turun dari puncak bukit, kita bisa beristirahat dan berenang-renang di pantai Hung Shing Yeh yang cukup indah.
Dari pantai, kita meneruskan jalan kaki menuju Sok Kwu Wan - sebuah desa kecil yang pantainya penuh dengan restoran seafood. Sambil menunggu saatnya makan siang, ada beberapa kafe dan wine posts kecil yang nyaman untuk berleha-leha. Setelah makan siang, kita langsung naik ferry kembali ke Hong Kong.
Alternatif lain adalah berangkat senja hari langsung ke Sok Kwu Wan, makan seafood, dan kembali lagi ke Hong Kong. Bila cuaca baik, perjalanan ferry hanya makan waktu sekitar 30 menit.
Kuliner
Cukup ribet untuk mencari makanan halal di Hong Kong. Pilihannya adalah beberapa warung Muslim di sekitar masjid di Tsimshatsui, atau restoran India, Pakistan, Turki yang dapat dilihat di buku-buku panduan wisata. Restoran Jepang dan Thai juga pilihan yang dapat dipertimbangkan. Atau, boleh juga ke resto vegetarian.
Bila Anda penggemar dim sum, Hong Kong adalah surga. Di sinilah Anda dapat menikmati dim sum 24 jam. Kapan pun Anda mengingininya, selalu ada tempat makan dim sum yang buka. For the ultimate dim sum experience, saya sarankan Anda sarapan di Luk Yu Teahouse (24 Stanley Street, Central). Tempatnya kecil dan djadoel. Di sini kita dapat memesan berbagai jenis teh. Setiap lima menit akan datang amah-amah membawa keranjang menawarkan berbagai jenis dim sum. Sungguh unik.
Pada malam hari, di sepanjang Temple Street di Yau Ma Tei, Kowloon, beroperasi tenda-tenda yang menjual makanan murah-meriah. Tempat ini sangat turistik - dikenal dengan sebutan Temple Street Night Market - sehingga harganya pun sedikit lebih mahal bila dibanding dengan makanan sama di tempat-tempat yang dikunjungi penduduk lokal.
Pemandu wisata mungkin juga akan mengajak Anda mencoba burung dara goreng yang diagul-agulkan sebagai terbaik. Terus terang, bagi saya, di Indonesia banyak restoran dengan burung dara yang jauh lebih enak. Di samping itu, tempatnya pun sangat jauh di New Territories.
Beberapa restoran eksklusif kesukaan saya antara lain adalah: Joel Robuchon dan Hutong. L'Atelier de Joel Robuchon berlokasi di The Landmark Shopping Arcade, Central Hong Kong. Chef Robuchon adalah penyandang tiga bintang Michelin di Paris, dan mempunyai restoran di beberapa kota dunia, antara lain Las Vegas dan Tokyo. Sedangkan Hutong berlokasi di Tsimshatsui, di lantai paling atas sebuah gedung tinggi dengan pemandangan spektakuler ke arah selat dan Pulau Hong Kong. Bila Robuchon menghadirkan masakan Prancis nouvelle cuisine, Hutong menyajikan masakan Tionghoa yang disajikan secara Western.
Sebagai kota dunia yang dikunjungi banyak wisatawan, Hong Kong tidak kekurangan tempat makan andalan. Hampir semua jenis masakan dari seluruh dunia terwakili di kota yang tidak pernah tidur ini.
Telekomunikasi dan Internet
Cukup mudah untuk membeli SIM lokal untuk ponsel. Sayangnya, pulsa lokal untuk Blackberry belum tersedia di Hong Kong. WiFi dan kafe Internet tersedia di banyak tempat umum. Kebanyakan hotel berbintang empat di Hong Kong menyediakan layanan gratis broadband maupun WiFi bagi para tamu.
Komentar Terbanyak
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali
Israel Serang Doha, Aktivitas Bandara Hamad Masih Lancar