Titisari Raharjo|6883|BENGKULU & LAMPUNG|44
Pagar Alam yang Alami
Kamis, 14 Jul 2011 13:20 WIB
Redaksi Detik Travel
Jakarta - Saya bahkan tidak menyadari saya telah memasuki kota Pagaralam, Sumatra Selatan. Kota ini cukup tenang, tak banyak kendaraan bermotor yang berlalu lalang di jalan raya. Saat itu nampak sisa-sisa aspal yang basah karena air hujan yang baru mengguyur kota. dari jauh nampak Gunung Dempo yang separuhnya diselimuti awan putih, nampak sangat elegan dan tenang. Saat memasuki kota ini, saya melintas jalan raya yang sangat halus aspalnya, berbukit-bukit dan tertata rapi, mengingatkan saya pada kawasan perumahan elit di kawasan Sentul, Bogor. Mobil menepi karena saya ingin memotret suasana jalan dengan latar belakang gunung Dempo, nampak indah sekali. Jalanan yang sepi memungkinkan saya memotret dari tengah jalan, bahkan dengan kaki telanjang! Mana mungkin yang seperti ini ada di Jakarta? Aspal yang basah karena air hujan, suasana kota di kaki gunung yang sejuk, dan pemandangan yang indah. Pagaralam memang sangat menawan. Setelah itu saya melanjutkan perjalanan untuk naik ke atas gunung Dempo yang ternyata dipenuhi oleh perkebunan teh. Tanaman teh tertata rapi, kontur tanah yang berbukit-bukit, lagi-lagi saya dibuat tercengang. Saya naik terus sampai di lokasi yang paling tinggi. Di lokasi ini, terdapat sebuah Patung Harimau, yang kemudian disebut dengan Tugu Rimau. Tugu ini merupakan monumen api PON yang beberapa tahun lalu diadakan di Sumatra Selatan. Dari lokasi ini kita dapat melihat pemandangan yang sangat indah dan luas. Termasuk kawasan pegunungan Barisan, kota Lahat dan termasuk perkebunan teh itu sendiri. Datanglah pada saat matahari terbit, walaupun suhu sangat dingin menggigit tapi bagi anda yang suka dengan landscape indah dan magis, maka kawasan ini harus anda kunjungi.












































Komentar Terbanyak
Koster: Wisatawan Domestik ke Bali Turun gegara Penerbangan Sedikit
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Koster Akui Jumlah Wisatawan Domestik ke Bali Turun di Libur Nataru