Akhir tahun lalu (2010), kru Palembang Tivi (PALTV) kloter kedua diajak berlibur akhir tahun ke Pulau Dewata. Sama seperti kloter pertama, rombongan plesiran mengunjungi beberapa lokasi wisata menarik di Bali, termasuk menikmati wisata kuliner dan belanja.
Nah, ada yang spesial di sela-sela kunjungan wisata kali ini. Ya, tim Plesiran PALTV dapat menikmati wisata βaktraktifβ ngaben pada 2 Nopember lalu.Β Saat terjebak di kawasan Ubud, ratusan ribu orang mengiringi prosesi pelebon (ngaben) Ida Dwagung Peliatan, Raja Puri Agung Peliatan Ubud IX. Tentu saja, moment ngaben tidak disia-siakan kameramen PALTV yang memang sudah sejak lama ingin mengabadikan wisata spektakluer ini. Saat Bade atau tempat semayam raja setinggi 25 meter di usung menuju kuburan Dalem Puri Ubud, terlihat jelasΒ ribuan warga termasuk turis mancanegara mengawali prosesi ngaben.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bade sebelas tinggkat dan tinggi 25 meter Β diusung oleh ratusan orang yang mengenakan seragam kain dan baju putih bertuliskan "Ida Dwagung Puri Agung Peliatan". Upacara yang sudah dipersiapkan sejak dua bulanΒ mengerahkan ribuan kepala keluargaΒ dari delapan desa se-kecamatan Ubud. Selain Β Bade yang sebagian tingkatannya dilapisi emas, warga Ubud juga mengusung Naga Banda yang menyerupai seekor patung Lembu, tempatΒ jenazah disemayamkan sebelum dilakukan kremasi pembakaran.
Wow !, bagaikan lautan manusia, ratusan ribu pengunjung baik lokal maupun manca negara ikut mengiringi prosesi sampai ke kuburan Puri Dalem Puri Ubud sejauh 1,5 km. Perjalanan Bade dan Lembu Β diiringi dengan alunan instrumen gamelan yang bertalu-talu, sehingga menambah semarak suasana. Sejumlah raja-raja nusantara seperti Raja Solo dan rombongan tampak menghadiri upacara Pelebon Raja Puri Agung Peliatan IX.
"Ini salah satu prosesi ngaben yang sangat istimewa. Bayangkan,Β prosesi orang meningal pun menjadi salah satu objek wisata andalan. Hebat !!!" ungkap Susan Oktaria, Kordinator Liputan Metropolis PALTV yang menyaksikan bersama rekan presenter Ayu Nitria, Cek Maria,Β Siti Helda (Selly) dan Rian Ermanda. Dari tim Program ada Hanida Syafrina (Manajer), Sigit Sumaryadi yang datang berbulan madu bersama istri (Lis), dan Beni Firdaus. Dari tim editor ada Zaid Amin (kordinator), Budi Puspa Wijaya, Apriadi dan Yonaldi. Ada juga Sandi Ardiansyah, Indra, Febriansyah. Dan, Manajer Marketing, Aan Sartana.
Untuk diketahui, Pelabon Agung yang besar ini merupakan upacara ngaben yang hanya dilakukan oleh keluarga bangsawan, mengingat biaya yang dibutuhkan dalam upacara ini sangat besar. Konon, biaya untuk ngaben Raja Puri Agung Peliatan IX ini menghabiskan lebih dari Rp 2 milyar. Memang, Pulau Bali yang juga dikenal sebagai "Pulau Seribu Pura" memiliki ritual khusus dalam memperlakukan leluhur atau sanak saudara yang telah meninggal. Apabila di tempat lain orang yang meninggal umumnya dikubur, tidak demikian dengan masyarakat Hindu Bali. Sebagaimana penganut Hindu di India, mereka akan menyelenggarakan upacara kremasi yang disebut Ngaben, yaitu ritual pembakaran mayat sebagai simbol penyucian roh orang yang meninggal.
Tak mau kalah dengan kloter pertama, tim Plesiran PALTV juga diajak mengunjungi Pantai Kuta, Tanah Lot, mengunjungi Desa Tradisional Tenganan, wisata ke Monkey Forest, Tampak Siring, menikmati udara segar di Kintamani. Ada juga snorkling di Pantai Tanjung Jepun dan Bluee Lagoon untuk menyaksikan panorama bawah laut yang sangat menakjubkan. Dari puncak Villa Kembar, Padang Bai, Karangasem, kru dapat menyaksikan keindahan alam seperti Gunung Rinjani dan Gunung Agung serta panorama sunrise yang begitu cantik dan mempesona.
Rombongan juga menikmati wisata Kuliner di Pantai Jimbaran di kala malam, menu Ayam Taliwang dan menu khas ikan gurame di restoran Mina, Ubud. Plus berwisata belanja ke Desa Tegalalang, Ubud (sentra kerajinan tradisional di Bali) dan beberapa tempat belanja menarik lainnya. (aanβs)
Β
Β
(travel/travel)












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya