Pasangan Serasi; Garut dan Dodol

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Yulastriany|12707|JABAR|16

Pasangan Serasi; Garut dan Dodol

yulastriany - detikTravel
Rabu, 08 Jun 2011 14:05 WIB
Jakarta -

Dodol memang merupakan salah satu makanan khas milik Indonesia. Beruntungnya dodol terdapat hampir di semua wilayah di Indonesia. Contohnya ada dodol dari Jawa yang disebut madu mongso, dodol Ende atau dodol Bima. Meski semua panganan legit itu bernama sama, dodol, namun di masing-masing wilayah terdapat ciri khas rasa yang membedakan ketika si legit itu menempel di lidah.

Salah satu kota penghasil dodol yang terkenal di seluruh Indonesia adalah Garut, Jawa Barat. Dodol Garut merupakan salah satu komoditas yang telah mengangkat citra Kabupaten Garut sebagai kota penghasil dodol berkualitas bagus. Pembuatan dan perkembangan dodol di Garut sudah dimulai sejak tahun 1926. Sampai sekarang dodol Garut sudah terkenal seantero Indonesia dengan berbagai merek dagang dan kebanyakan merupakan hasil dari industri rumah tangga.

Beberapa alasan mengapa dodol Garut begitu terkenal adalah karena dodol Garut punya cita rasa yang berbeda dari dodol lainnya, harganya terjangkau dan disukai oleh masyarakat, proses pembuatannya sangat sederhana dan bahan bakunya mudah didapat, tidak menggunakan bahan pengawet dan dodol Garut ini bisa bertahan lama. Bisa bertahan sampai 3 bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu merek dodol yang terkenal di Garut adalah dodol Sarinah. Pengusaha dan pemilik dodol Garut Sarinah ini adalah bapak H. Eli Raharja. Konon Sarinah sudah mulai diedarkan di pasaran sejak tahun 1964. Saat ini Sarinah juga dikelola oleh bapak Yudi, putra bapak H. Eli Raharja. Usaha industri rumah tangga ini boleh dibilang merupakan usaha turun-temurun dan cukup membantu menekan tingkat pengangguran. Saat ini bapak Yudi mempekerjakan beberapa tenaga kerja harian. Ada 10 pekerja di bagian pengolahan, 25 pekerja di bagian pengemasan dan 10 orang staf.

Ketika ditanya kenapa diberi nama Sarinah, pak Yudi menjelaskan bahwa nama Sarinah merupakan nama pilihan H. Eli Raharja, masih ada hubungannya dengan idola beliau yaitu Soekarno. Sarinah, menurut pak Yudi, merupakan singkatan pilihan ayahnya.

Bahan-bahan dodol Sarinah sama saja dengan bahan dasar dodol lainnya seperti tepung ketan, gula pasir dan santan kelapa. Boleh ditambahi susu, coklat atau wijen untuk varian rasanya. Sarinah dikemas dengan berbagai ukuran. Ada kemasan 2 ons dan 4 ons. Untuk kemasan 4 ons dipatok harga Rp. 13.000 saja. Cukup murah bila dibanding dengan rasanya yang legit dan bisa bertahan hingga 4 bulan.

Selain dijual di toko sendiri, dodol Sarinah juga dilempar ke toko-toko lain. Pak Yudi juga memenuhi pesanan-pesanan dari para pelanggannya. Sayangnya kami datang terlalu siang sehingga tidak bisa menyaksikan proses pembuatan dodol Sarinah. Tapi tak mengapa karena kami masih bisa menyaksikan proses pengepakan oleh para pekerjanya. Kemasannya juga mudah dikenal; kotak berwarna merah muda dengan nama merek dagang Sarinah dicetak cukup besar.

Garut dan dodol memang merupakan pasangan serasi yang tak bisa dipisahkan. Ibarat amplop dan perangko di mana ada Garut, di situ ada dodol. Mari rasakan legitnya dodol Garut.

(travel/travel)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads