Β
Kami mendekati pusat semburan untuk melihatnya lebih dekat lagi, namun tidak bisa terlalu dekat karena pada radius kurang lebih 8 meter disekitar pusat semburan, tanahnya gembur seperti berada diatas permukaan air. Kejadian ini konon terjadi atas ulah seekor ular raksasa bernama Joko Linglung yang berjalan dari Laut Selatan menuju Medang Komalan melalui perut bumi. Ular ini membawa kepala buaya putih yang telah ia taklukkan untuk diserahkan kepada Raja Medang Komalan, Prabu Ajisaka. Karena sudah tidak tahan lagi berada di perut bumi, maka Joko Linglung memusatkan kekuatannya untuk keluar dari perut bumi. Kejadian ini terjadi di Desa Kuwu Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Sedangkan Bledug sendiri adalah suara yang mengiringi semburan.
Β
Ternyata Bledug Kuwu yang gersangpun masih dapat memberi penghidupan kepada warga sekitar. Dari sumber air Bledug Kuwu yang di olah oleh petani dapat menghasilkan garam dapur yang sudah terkenal. Garam bledug Kuwu ini dapat kita jumpai ketika kita berkunjung ke Bledug Kuwu. Selain garam juga ada Lumpur dan Air Bledug kuwu yang diyakini dapat menyembuhkan jerawat. Serta ada juga Bleng yang dapat dipakai untuk membuat Kerupuk Gendar.
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom