Β
Sistem pertanian di sini berbeda dengan daerah lainnya. Sebelum mereka memulai masa penanaman, mereka akan mengadakan sebuah ritual khusus penyambutan penanaman padi yang diadakan sekitar bulan Agustus hingga September selama sebulan penuh. Setelah itu dilakukan penebasan pohon-pohon yang ada di ladang yang ingin dipakai, kemudian dilakukan pembakaran -konon katanya dengan membakar lahan sebelum penanaman akan membuat tanah semakin gembur-, kemudian lahan tersebut dibersihkan kembali sampai akhirnya mereka dapat menanam padi atau tumbuhan lainnya dan biasanya mereka akan melakukan ritual panen juga pada bulan Febuari. Untuk sekedar catatan, sawah-sawah mereka tidak diberikan perairan, hanya ketika hujan turun lah mereka menjadi basah. Dulu beras-beras mereka sering dikirim ke luar daerah di Kalimantan Timur, tapi sejak mem-boom-ing nya penambangan emas, senagian warga beralih profesi, walau ada juga sebagian yang tetap bekerja di ladang. Hingga akhirnya mereka membeli beras dari wilayah lain. Sekitar tahun 2007-2008, harga beras disini melonjak drastis, dari harga Rp 200.000/karung menjadi Rp 500.000/karung.
Β
Warga disini senang sekali berolah raga. Banyak lapangan-lapangan olah raga yang sengaja dibuat, kebanyakan adalah voli dan badminton.Mereka berolah raga saat sore hari, ketika mereka pulang dari seharian beraktivitas. Setelah pukul 6 sore, desa ini sudah terlihat sepi, tidak banyak orang yang keluar rumah. Listrik hanya mengandalkan Jenset sentral sumbangan peerintah. Hanya dari pukul 6 sore hingga pukul 10 malam, selebihnya desa ini akan terasa sepi dan gelap sekali seperti hutan. Ada beberapa rumah yang memanfaatkan tenaga aki untuk menyalakan lampu rumah, sebagian juga ada yang memiliki jenset sendiri. Selain itu, disini benar-benar tidak terdapat sinyal, karena memang disini tidak ada tower provider satupun . Jadi ketika listrik mati, lampu mati, handphone pun tidak lagi bisa menjadi pemecah kesepian seperti biasanya. Untuk berkomunikasi dengan sanak keluarga atau kerabat yang tinggal di luar desa, mereka sering menggunakan jasa wartel(warung telepon). Sedangkan untuk biaya telepon, akan dikenai Rp 250- Rp750/9 detik sesuai daerah yang dituju. Untuk menelepon ke Jakarta selama sebelas menit seperti yan saya lakukan sore kemarin, dikenai biaya sekitar Rp 30.000. mahal bukan ?
Komentar Terbanyak
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Wapres Gibran di Bali Bicara soal Pariwisata, Keliling Pasar Tradisional