Kali ini kami berkunjung ke Desa Pambusuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Dimana terdapat pusat tenun sutra tradisonal Suku Mandar. Setiap masyarakat Desa Pambusuang rata-rata membuat Tenunan Sutra Mandar di rumah mereka masing-masing.
Nama alat tenun tradisionil yang digunakan adalah Parewa Tandayang,
sebuah alat tenun yang terbuat dari kayu, bambu, sa'be (benang dalam
bahasa mandar) dan suliang (sebagai pengganti jarum). Semua pengerjaan
dilakukan dengan sangat tradisionil, tidak menggunakan mesin, hanya
menggunakan tangan.Proses pengerjaan 1 sarung kurang lebih 1 minggu, ukuran 1 buah sarung
adalah 3 meter.
Β
Kain-kain tersebut akan dipasarkan dengan harga Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah) sampai Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah) per kain. Mereka biasanya memasarkan kain tersebut di luar wilayah Mandar. Seperti mamuju, bugis, makasar, sampai ke pulau
jawa.
Walau dengan alat yang tradisonal, mereka dapat menghasilkan Sutra tenun yang sangat bagus. Di tengah-tengah modernisasi seperti sekarang ini, mereka tetap melestarikan adat mereka dengan baik, dan menghasilkan hasil yang istimewa.
sarung yang berwarna biru akan di jual dengan harga 300 ribu rupiah
(sutra india)
dan kain merah sutra asli dengan motif bunga sambar dijual dgn harga
400 ribu rupiah
Β












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya