Di tengah lapangan museum, terdapat patung burung Lembus Wana yang merupakan ikon dari kota Teggarong ini. Mulai dari masa pemerintaha, harta-harta kerajaan Mulawarman hingga diorama yang menceritakan tentang Kalimantan Timur juga di pamerkan disini. Banyak warga yang membawa keluarganya mengunjungi tempat ini, selain untuk hiburan, tempat ini juga sering dijadikan tempat belajar sejarah pihak sekolah setempat.
Setelah puas berkeliling di dalam museum, pendamping kami mengajak kami untuk melihat barang-barang keramik yang dipamerkan di ruang bawah tanah Museum. Hawa mistis telah menjulur di tubuh saya sewaktu kami melewati tangga turun. Menyusuri lorong yang minim pencahayaan. Sepi dan lembab. Kami terus menyusuri lorong sambil mencari pintu keluar. Dan ternyata pintu keluar telah lama terkunci. Bulu Kuduk kami semakin merinding, kami memutar arah kembali ke tempat pertama kami masuk. Untungnya pintu masuk tadi tidak terkunci, kami bergegas keluar ruangan dan menuju spot lain yang letaknya tidak begitu jauh dari museum.
Terdapat kuburan para raja kerajaan Mulawarman yang letaknya tepat disamping Museum. Pemakamannya tertata rapih. Banyak orang sering mengunjungi spot ini untuk sekedar mengirimi doa-doa atau semacamnya kepada penghuni pemakaman ini.
Museum ini juga dikelilingi oleh stand-stand kerajinan khas Kalimantan Timur dan warung-warung makan yang bisa memanjakan lidah pengunjung.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol