Setelah melakukan snorkling di Karang Makassar tadi pagi (26/10/2010), untuk titik penyelaman yang kedua adalah Batu Bolong. Di tempat ini terkenal dengan arus atas dan bawahnya yang cukup deras. Makan siang dengan nasi goreng 2 piring, dan istirahat selama 30 menit, membuat saya merasa segar kembali.
Kapal yang kami tumpangi telah sampai di depan Batu Bolong. Terlihat awan gelap dari kejauhan, masih belum terkumpul menyatu awan - awan itu. Tapi, tampaknya akan ada potensi untuk saling menyatu sama lain. Dive master memberikan penjelasan tentang bagaimana keadaan arus, potensi ikan, dan mengingatkan kembali tentang prosedur keselamatan kepada para penyelam dan orang yang melakukan snorkling.
Untuk saat ini, yang melakukan snorkling ada 3 orang. Pacar si Sarah tidak mengikuti penyelaman yang kedua, dia memilih untuk snorkling bersama pasangannya. Selepas para penyelam melompat ke dalam air, kini giliran kami untuk melompat. Sempat timbul rasa ketakutan terhadap derasnya arus di kiri dan kanan Batu Bolong. Tapi, kru kapal mengingatkan kepada kami untuk melakukan snorkling di depan Batu Bolong. Karena arusnya lebih tenang disebabkan terhalang oleh batu besar yang mirip seperti pulau kecil, seukuran 5 x 7 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat snorkling sekitar 30 menit setelah melompat dari kapal, saya melihat Utine tiba - tiba naik keatas permukaan dengan cepat. Dia sepertinya terbawah arus air naik keatas. Dia terlihat terengah - engah, seorang dive buddy juga naik keatas. segera kami para snorkel naik kedaratan Batu Bolong. Saat itu kumpulan awan sudah gelap, hujan segera turun. Semua penyelam naik kepermukaan karena kencangnya arus air dibawah laut. Terlihat dari kejauhan sang kapten mulai mendekatkan kapal. Dia melihat bahwa cuaca dan arus sedang tidak bersahabat. Arus saat itu sangat kencang sekali, ada 2 pusaran air di sisi kanan Batu Bolong. Terasa sangat mendebarkan melihatnya. Seseorang yang masuk ke dalam pusaran air bisa terdorong ke bawah hingga dasar. Kapal berusaha mendekati kami. Hingga akhirnya untuk menaikkan kami, harus dibagi menjadi 2 orang - 2 orang. Ketika 2 orang mendekati kapal, segera kru melemparkan ban merah untuk membantu memudahkan mereka untuk naik ke kapal. Setelah 2 orang yang paling akhir naik, hujan menjadi sangat deras. Tapi untungnya, semua telah berada diatas kapal.
Ini adalah pengalaman saya yang tidak terlupakan. Seorang yang baru bisa berenang, harus menerima bonus arus deras. Mantap!












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
Wisata Guci di Tegal Diterjang Banjir Bandang, Kolam Air Panas sampai Hilang!