My turning point time when I was really realized that this country is really big and amazing is when I was around 16 years old, my auntie brought me to went around some tourism places in Lombok by travel. Saya tidak menyadari pada saat itu bahwa Lombok begitu luas, penuh cerita dan sejarah yang menarik, dan ini baru satu pulau, belum lagi pulau lainnya. Dan naluri travelling saya semakin berkembang ketika saya mulai kuliah di luar kota dan menemukan teman-teman yang sehobi dan luar biasa. Masih sangat sedikit tempat yang telah saya kunjungi karena Indonesia ini begitu luas dan kaya akan tempat-tempat dan sejarah yang misterius dan menarik untuk diketahui di balik itu. Walaupun sedikit tempat tersebut, tetapi saya bangga kepada diri saya karena saya bisa keluar dari zona nyaman dan bergerak untuk mengetahui sesuatu yang lain di luar sana. Dan ini juga menjadi motivasi untuk mengunjungi tempat lain di Indonesia. Karena satu julukan saya untuk negeri tercinta i ni, EKSOTIS.
Cerita yang akan saya bagi mungkin salah satu tempat yang saya kunjungi bersama beberapa teman dari luar negeri dan teman-teman sekolah (yang salah satunya adalah Petualang ACI), ke Gili Nanggu, Lombok, Agustus lalu. Bagi saya, ini tempat yang baru, karena biasanya ketika di Lombok, saya sering ke Gili Trawangan sebagai tujuan wisata bersama teman-teman mancanegara. Gili Trawangan menjadi tempat favorit saya (karena saya sangat menyukai pantai). Dan ketika saya ingin mengeksplor lebih tanah tempat saya dibesarkan ini, saya bertanya kepada salah satu saudara dan akhirnya kami memutuskan pergi ke tempat baru tersebut, Gili Nanggu.
Tujuan utama saya adalah tentu saja untuk keinginan pribadi, kepuasan snorkeling karena saya ditunjukkan foto yang sangat menarik hati untuk bermain bersama ikan-ikan kecil di bawah laut dan dekat dengan pantainya. Ini luar biasa! Saya harus kesana! Begitulah kata hati saya. Tidak melupakan teman-teman mancanegara yang waktu itu menginap di rumah saya, saya berkata bahwa mereka pasti akan puas, dan keinginan mereka untuk berenang, berjemur, dan snorkeling akan terpenuhi di gili baru ini. Dan berangkatlah kami semua dengan dua mobil, hari itu hari Kamis dan menjelang siang kami bergerak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah puas bermain-main di pulau kecil (waktu saya kesana masih terasa sepi, sperti pulau pribadi :)) tersebut, kami kembali ke daratan Lombok. Tidak berhenti di Gili Nanggu, salah satu teman mengajak ke pulau kecil tidak jauh dari daerah tersebut, namanya Gili Genting. Bentuknya seperti tempurung kura-kura, dan tidak perlu perahu untuk mencapainya, karena kita bisa berjalan di atas air. Ya, benar. Batu-batu karang membentuk jalan sehingga genangan air laut menjadi sangat dangkal ketika air laut surut, sehingga tampak kejauhan kita seperti berjalan di atas air. Sebelumnya, hamparan pasir putih halus dan bersih akan menyambut ketika kita ingin mencapai gundukan kecil tersebut. Puncak pulau yang tampak seperti tempurung kura-kura ini bisa dicapai beberapa menit saja dengan sedikit mendaki. Sedikit berjalan-jalan, saya bisa melihat gurita-gurita kecil yang hidup di balik batu karang, tidak sendirian karena ditemani oleh kepiting-kepiting lucu. Sungguh mengesankan!
Tidak menyadari bahwa waktu telah menuju malam, dan kami harus segera kembali. Untuk mencapai Gili Nanggu dan Gili Genting ini, dari pusat kota dengan mengendarai mobil waktu yang ditempuh kira-kira 1,5 jam hingga ke pelabuhan Tawun untuk menyeberang ke Gili. Saran saya ketika mengunjungi pulau ini, persiapkan peralatan renang/menyelam, hati-hati dengan karang dan hewan laut yang tidak biasa hadir seperti hiu kecil, ular laut, atau hewan lain. Jangan lupa membawa roti untuk diberikan kepada ikan-ikan lucu disana, namun ingat untuk tidak membuang sampah sembarangan! Ini penting untuk menjaga kebersihan dan keindahan pulau. Indonesia tidak menjadi eksotis lagi kalau orang-orangnya tidak bisa menjaga kebersihan aset penting kita ini :( dan janga lupa persiapkan tenaga, kamera, dan makanan atau bekal yang cukup :)
Sekian sedikit cerita dari saya. Semoga saya bisa mengunjungi tempat eksotis lainnya di belahan Indonesia yang lain. ;)
PS: thank s to my dear brother Jeffry Jabrix and Gilang Tamma for this precious trip. Waiting for our next trip :)
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen