Kota Utrecht, tempat kami bermukim saat ini merupakan kota terbesar keempat di Belanda. Kota keuskupan lama ini memiliki populasi penduduk sekitar 420 ribu jiwa, termasuk di antaranya umat Islam.
Jumlah kaum Muslimin di sini sekitar 13 ribu jiwa lebih, berasal dari berbagai negara, seperti muslim Turki, Maroko, Suriname, Somalia, India, Pakistan, dan Mesir, termasuk diantaranya, terdapat perkumpulan Muslim Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sinilah kami, muslim Indonesia, menjalin silaturahmi yang hangat sekaligus memperkuat Ukhuwah Islamiyah dalam sebuah wadah organisasi yang bernama Stichting Generasi Baru (SGB-Utrecht), yang didirikan pada tahun 2008.
Dalam wadah komunitas anak bangsa, mereka saling berinteraksi demi menghidupkan suasana kampung halaman di negeri rantau. Merayakan momen lebaran di negeri orang tentu cukup berbeda, apalagi di masa pandemi ini. Hari Raya Idul Fitri di Belanda tahun ini jatuh pada tanggal 13 Mei 2021. Begitu unik gaya lebaran muslim di masa pandemi.
Terkait beragam aturan pemerintah yang harus ditaati, hanya di dunia maya, dengan koneksi internet dan quota yang cukup serta memadailah, kami bisa bersilaturahmi dan melaksanakan halal bihalal.
Acara halal bihalal yang dilaksanakan tanggal 15 Mei, secara daring ini, berlangsung dari pukul 11.00 sampai pukul 13.30 CTE, serta menghadirkan ulama Tanah Air, yaitu Buya Yahya.
Ceramah dan tanya jawab bersama beliau seakan menjadi oase menyejukkan bagi kami. Buya Yahya mengajak kaum muslimin Indonesia bersama-sama berpartisipasi dan bergotong royong mewujudkan mimpi indah kami, mendirikan sebuah mesjid dan pusat budaya Indonesia di Utrecht.
Beliau pun tak lupa mengimbau jemaah dan siapapun yang ingin berkontribusi untuk memberikan donasi baik berupa infak, sedekah ataupun wakaf untuk mesjid SGB atau ICCU (Indonesisch Cultureel Centrum Utrecht), yang sedang kami rintis.
Selesai ceramah dan tanya jawab, acara dilanjutkan dengan lomba berbalas pantun dengan tema "SGB dan Ramadan". Lomba berbalas pantun ini membuat suasana segar, ceria, dipenuhi gelak tawa jenaka.
Acara kemudian dilanjutkan dengan quiz, dengan beragam pertanyaan seputar SGB dan materi kajian keagamaan. Panitia memberikan doorprize menarik buat para pemenang lomba pantun dan quiz ini.
Meski secara virtual, halal bihalal ini, sejatinya mampu memberikan makna silaturahmi yang khidmat, dan menggoreskan rasa di jiwa akan jalinan persaudaraan.
Sepenggal pantun, Berwisata ke negeri Kincir. Bersepeda di Kota Utrecht. Mohon maaf lahir dan batin. Selesai Corona kita berkumpul. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Taqobalallahu minna wa minkum.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!