Selain melihat pantai, kamu juga bisa nih belajar tentang hidroponik di Beliltung. Datang saja ke kebun sayur di halaman kantor PLN UP3 Belitung.
Matahari senja jatuh di ujung pantai Tanjung Pendam, Belitung. Cahaya jingganya memantulkan kemilau di permukaan air laut dan pasir putih yang membentang.
Kerlip lampu-lampu kota kini berganti menerangi negeri Laskar Pelangi saat malam datang menyelimuti. Begitupun kebun hidroponik di halaman Kantor PLN Belitung yang bermandikan cahaya pink keunguan dari lampu ultraviolet di malam hari, terasa syahdu lagi romantis.
Siapa bilang sayuran tidak bisa hidup di daerah pantai atau pertambangan? Di Pulau Belitung yang terkenal dengan keindahan pantainya dan kaya akan hasil tambang, kaebun sayuran cantik ini tumbuh subur dengan media hidroponik dan bantuan lampu ultraviolet.
Hamparan kebun sayur di halaman kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Belitung, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung sungguh menyegarkan mata. Sayur pakcoy yang menjadi tanaman utama di kebun pun daunnya tampak hijau, sehat, besar, dan pastinya bebas hama.
Baca juga: Ini 12 Destinasi Wisata Populer di Belitung |
Yang spesial dari kebun ini adalah lokasi yang tak jauh dari pantai Tanjung Pendam di pusat kota, yang biasa jadi tempat nongkrong warga Belitung di sore hari untuk melihat sunset. Bahkan jaraknya hanya sekitar 3 km saja dari Danau Kaolin, sebuah danau yang terbentuk dari cerukan-cerukan sisa galian tambang kaolin di masa lalu. Kaolin sendiri merupakan zat mineral yang terkandung dalam tanah liat, umumnya berwarna putih, yang biasa digunakan dalam industri obat, kosmetik, kertas, cat, keramik, dll.
Belakangan danau dengan air berwarna biru toska dan bebatuan putih di sekitarnya ini malah menjadi salah satu destinasi wisata instagramable di Belitung. Lantas bagaimana sayuran bisa hidup di daerah seperti ini? Solusinya adalah menggunakan metode hidroponik. Cara ini mengandalkan sistem pengairan dan pendistribusian nutrisi yang stabil. Selanjutnya penambahan lampu ultraviolet memberi dukungan sinar UV di malam hari, sehingga tanaman tumbuh lebih optimal, sayuran pun bisa dipanen hanya dalam waktu 20-25 hari saja, jauh lebih cepat daripada sayur yang ditanam secara konvensional.
Menurut Luky Artanti, Manajer PLN UP3 Belitung, pemanfaatan listrik untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan perkebunan seperti ini diharapkan dapat membawa dampak yang baik bagi masyarakat. Terlebih di masa pandemi yang memaksa untuk stay at home, pengembangan kebun sayuran hidroponik di rumah masing-masing akan membantu kita memenuhi kebutuhan sayur baik untuk konsumsi sendiri, maupun untuk dijual. Di manapun kita tinggal di ibu pertiwi ini, kita bisa berkebun hidroponik sendiri.
Jangan takut dengan keterbatasan lahan. Buktinya, berada di daerah pantai dan pertambangan seperti Belitung saja bukan halangan untuk menumbuhkan sayuran sehat yang segar dan berkualitas. Selamat mencoba!
(sym/sym)