Hungaria merupakan sebuah negara yang terdengar familiar tapi tidak banyak orang yang mau memasukkan ke dalam keranjang daftar jalan-jalan. Padahal Hungaria adalah salah satu negara terindah di Eropa Timur.
Budapest merupakan ibukota Hungaria yang hanya memakan waktu 1,5 jam perjalanan darat dari Vienna, Austria. Sepanjang perjalanan menuju Budapest melalui darat yang saya lihat adalah hamparan rumput luas, beberapa rumah yang saling berjauhan, pria dan wanita berpakaian tebal sederhana.
Kebanyakan penduduk desa menuju Budapest adalah peternak dan petani. Membandingkan Austria dan Hungaria cukup kontras, padahal sangat dekat. Austria jauh lebih maju, penduduknya senang berpakaian formal dan 'glamour', gedung-gedung gaya Renaissance dimana-mana, mobil mewah sangat mudah ditemukan, stasiunnya besar, bersih dan teratur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesan Pertama di Budapest
Ketika tiba di kota Budapest, kesan pertama saya adalah sebuah kota sepi, terminal bus yang sederhana, toilet di terminal yang tidak terlalu bersih, udara yang sangat dingin dan orang-orang yang lebih ramah dibandingkan di Austria atau di Jerman.
Tidak jauh dari terminal bus antar negara, ada pangkalan trem atau kereta listrik berwarna kuning. Trem yang bentuknya hampir sama dengan trem yang saya gunakan di kota Berlin, terlihat seperti kereta zaman Perang Dunia II.
Saya naik trem No. 49 yang terparkir di ujung pangkalan. Setelah 15 menit menunggu, akhirnya trem yang saya tumpangi berangkat menuju langsung ke pusat lokasi wisata.
Di dalam trem hanya ada saya, serta 6 orang penumpang lainnya. Penduduk Hungaria hanya sekitar 3,6 juta jiwa, dan 47% nya ada di Budapest yaitu sekitar 1,7 juta jiwa. Bisa dibayangkan betapa sepinya negara tersebut tanpa wisatawan.
Simak artikel selanjutnya tentang Budapest
Sejarah Budapest
Pada awalnya Budapest merupakan kota yang terpisah, yaitu Buda dan Pest yang dibatasi oleh sungai Danube sepanjang 5,5 kilometer. Sebelum menjadi sebuah kota, Budapest merupakan sebuah pemukiman yang didirikan oleh bangsa Kelt sebelum abad ke-1 M.
Wilayah ini kemudian diduduki oleh bangsa Romawi dan dijadikan sebagai pemukiman militer. Secara perlahan sebuah kota tumbuh di sekitarnya. Banyak situs arkeologi Romawi yang terjaga dengan baik di Hungaria yang kini disulap menjadi museum.
Pada zaman Raja Bela IV memerintah di kerajaan Hungaria, tembok-tembok batu di sekeliling kota Buda dibangun, dan Istana Kerajaan didirikan di puncak bukit Buda. Selain Romawi, Kesultanan Utsmaniyah dari Turkey pernah juga menaklukkan Buda sejak tahun 1526. Kekuasaan Utsmaniyah berlangsung selama lebih dari 140 tahun, namun pada tahun 1718 terusir dari wilayah kerajaan Hungaria.
Maka tidak heran bila kita menemukan bangunan-bangunan peninggalan bangsa Turki dan Romawi yang indah di Hungaria.
Makanan Khas Hungaria
Setiba di lokasi wisata, saya tidak tahan dengan dinginnya cuaca, saya berhenti di coffee shop kecil di seberang sungai untuk meminum segelas Milo panas dan Goulash. Goulash adalah makanan khas Hungaria yang disajikan dengan hangat.
Makanan ini wajib dicoba karena memang enak dan menghangatkan badan. Umumnya orang-orang Eropa makan goulash dengan wine sebagai minumannya. Ada beberapa tempat makan di lokasi wisata, dari coffee shop kecil kelas rakyat hingga restaurant mahal.
Di lokasi wisata ada beberapa pilihan transportasi untuk berkeliling, saya memilih naik kereta Hoho semacam kereta odong-odong supaya kaki tidak pegal karena banyak spot cantik berada diatas bukit. Dengan mengendarai Hoho saya bisa berhenti di museum dan spot yang kita inginkan lainnya.
Tempat wisata yang menarik di Budapest tidaklah besar, hanya sepanjang susuran Sungai Danube saja. Kiri-kanan sungai pun terdapat banyak spot cantik, seperti kota tua di Eropa pada umumnya.
Budapest punya banyak gedung bersejarah yang dikelilingi oleh jalan berbatu khas Eropa kuno. Ikon kota Budapest adalah Gedung Parlemen yang penuh ukiran yang didirikan tahun 1885.
Gedung ini dibangun dengan mengerahkan ribuan orang pada konstruksi bangunan dengan menggunakan 40 juta batu bara dan 40 kg emas. Di saat malam hari gedung ini memancarkan pesonanya yang luar biasa cantik, pengunjung diperkenankan masuk dan merasakan sensasi kemewahan akhir abad XVIII.
Ikon lain dari Budapest adalah jembatan gantung sungai Danube atau lebih dikenal dengan sungai Donao dalam Bahasa Jerman, jembatan yang kokoh dan sangat indah.
![]() |
Jembatan Szechenyi ini dibuat pada tahun 1839 namun baru dibuka pada tahun 1940. Jembatan yang dibuat untuk menghubungkan kota Buda dan Pest. Di ujung jembatan ini ada 2 patung Singa yang cukup besar nan artistik yang dibuat oleh pematung Janor Marschalko.
Istana yang dibangun di atas bukit pada jaman Raja Bella IV juga menjadi magnet wisata yang terlihat sangat indah dari pinggiran sungai Danube. Selain kecantikan kota Budapest, yang tidak kalah menarik adalah biaya perjalanan dan makanan yang cukup rendah. Mau coba?
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?