Salah satu tempat yang harus dikunjungi di Magelang adalah rumah tenun ini. Kamu bisa melihat proses pengolahan serat hingga menjadi tenun lho.
Magelang dikenal sebagai daerah yang kaya akan destinasi wisata alamnya. Keindahan alam Magelang mulai dari sungai, gunung sampai hamparan sawah yang sangat indah. Tidak hanya itu, di Magelang kita akan menemukan 1 dari 7 keajaiban dunia yaitu Candi Borobudur.
Salah satu wisata yang bisa kita temui di Magelang adalah Rumah Tenun Magelang yang merupakan salah satu wisata edukasi. Di sini kita dapat melihat sebuah proses pengolahan serat alam Indonesia, mulai dari tanaman-tanaman, proses penyeratan, pewarnaan, penyambungan sampai dengan penenunan serat alam menjadi produk-produk indah yang diekspor ke manca negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh proses dan penenunan dikemas dalam sebuah area yang ditata dengan sangat indah, bersih dan apik. Diawal kunjungan kita akan melewati sebuah taman serat yang indah yang berisi tanaman-tanaman serat yang seratnya digunakan di Rumah Tenun ini.
Selanjutnya kita akan melihat proses penyambungan serat yang dilaksanakan oleh beberapa baris tenaga kerja yang seluruhnya adalah wanita. Begitu juga saat kita memasuki area penenunan, kita akan bertemu dengan penenun-penenun yang memadukan serat-serat alam Indonesia satu per satu sampai akhirnya menjadi sebuah karya yang sangat indah.
Tempat ini juga bermitra dengan sekitar 2.000 orang mitra yang terdapat di desa-desa sekitar Rumah Tenun Magelang. Kita juga dapat mengunjungi desa-desa tersebut untuk melihat kegiatan para mitranya mengolah serat alam menjadi bahan baku tenun.
Rumah Tenun yang beralamat di Jl Raya Bandongan No.Km 7, Jati Lor, Tonoboyo, Bandongan, Magelang, ini sudah beroperasi sejak tahun 2002. Baru tahun ini secara gencar membuka diri kepada masyarakat umum untuk dapat singgah dan melihat seluruh proses yang ada di tempat ini. Buka pukul 09.00 WIB - 15.00 WIB (Senin - Jum'at) & 09.00 WIB - 12.00 WIB (Sabtu).
Kamu yang ingin datang ke tempat ini, harus reservasi terlebih dahulu, karena kapasitas jumlah tamu yang dibatasi.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum