3 Alasan Memilih Reservasi Room Only di Hotel

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

3 Alasan Memilih Reservasi Room Only di Hotel

Dessy Liestiyani - detikTravel
Minggu, 27 Mar 2022 22:06 WIB
loading...
Dessy Liestiyani
1
3 Alasan Memilih Reservasi Room Only di Hotel
Jakarta -

Buat kalian yang suka travelling, saya yakin kalian sudah familier dengan istilah room only ketika menentukan pilihan kamar hotel atau penginapan di kota tujuan. Ya, sesuai dengan arti harfiahnya, maksud dari room only adalah opsi untuk 'kamar saja'. Sejatinya, istilah room only ini menunjukkan bahwa kamar yang kalian pesan itu tidak termasuk sarapan.

Namun di beberapa hotel saya juga menjumpai pilihan room only ini pun mengurangi fasilitas lainnya yang umumnya disediakan seperti Wi-Fi dan bahkan handuk atau amenities hotel lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supaya tidak terlalu kecewa kalau pilihan room only ternyata meleset dari harapan, sebaiknya dipastikan dahulu bagaimana kondisi kamar room only tersebut, dengan menghubungi pihak hotel yang bersangkutan.

Atau, kalau reservasi dilakukan melalui Online Travel Agent (OTA) atau website hotel, pastikan bagaimana detail spesifikasi kamar tersebut. Jangan malas untuk membaca, dan membandingkannya dengan kondisi kamar selain room only tersebut.

ADVERTISEMENT

Biasanya, pihak hotel akan memberikan keterangan sejelas-jelasnya mengenai kondisi masing-masing kamar pada website, atau pihak OTA. Jika sudah merasa mantap dengan pilihan room only, sebaiknya direncanakan juga apa kira-kira solusi atas pengurangan fasilitas di kamar pilihan tersebut. Misalnya, tak mau sarapan di hotel karena ingin jajan saja sambil bersepeda.

Atau, kalau sudah tahu tidak dapat handuk dan amenities, bisa membawa handuk dan keperluan mandi sendiri sebelum berangkat. Hal-hal seperti ini sebaiknya tidak digampangkan.

Jangan sampai nanti malah merusak suasana liburan karena ketikdaknyamanan selama menginap. Tapi, ada beberapa kondisi dimana saya sepakat kalau room only memang bisa menjadi pilihan terbaik.

Berikut beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan, kapan sebaiknya memesan room only di hotel:

1. Budget terbatas

Budget biasanya menjadi pertimbangan utama ketika memilih hotel, lebih spesifiknya lagi jenis kamar hotel. Room only sebenarnya bisa menjadi opsi yang bagus dalam kondisi budget yang terbatas.

Umumnya, harga untuk room only memang lebih murah dibandingkan harga kamar dengan sarapan. Selisih harganya berkisar antara lima puluh ribu sampai ratusan ribu rupiah, tergantung dari kelas hotelnya. Lumayan juga untuk penghematan. Dengan harga yang lebih murah ini, sebenarnya tidak hanya sejumlah fasilitas yang dihilangkan oleh pihak hotel.

Beberapa hotel juga memberikan syarat-syarat tertentu yang harus dicermati. Salah satunya adalah reservasi untuk room only ini bisa saja non refundable. Artinya, kalau tamu membatalkan reservasi, maka pihak hotel tidak akan mengembalikan uang yang sudah dibayar. Jadi selain memastikan terlebih dahulu apa saja fasilitas yang bisa didapatkan dari room only, perlu dicermati juga bagaimana syarat dan ketentuannya. Jangan sampai yang awalnya ingin untung, malah jadi buntung.

2. Menginap di pusatnya wisata kuliner

Jika kondisi keuangan dirasa memadai, opsi room only ini sebenarnya juga cocok banget buat yang hobi jajan. Apalagi jika kota tersebut terkenal dengan wiskul alias wisata kulinernya. Sayang kan jika tidak mencoba menu-menu sarapan tradisional dari kedainya langsung. Memang, beberapa hotel juga menyajikan makanan khas daerahnya sebagai menu sarapan.

Namun bisa saja, makanan yang tersaji tidak seperti yang diharapkan. Akan selalu ada kemungkinan-kemungkinan yang membuat momen sarapan yang sudah dibayangkan sebelumnya dengan nikmat, malah jadi tidak berkesan karena beberapa hal. Bisa jadi, menu sarapan yang disajikan ternyata standar saja seperti nasi goreng atau mie goreng.

Umumnya, tamu juga tidak bisa mengetahui jenis sarapan apa yang akan disajikan keesokan harinya, bukan? Kemungkinan lainnya yang juga bisa menghambat kenikmatan sarapan di hotel adalah sejumlah makanan yang tidak ditambah oleh pihak hotel karena satu dan lain hal. Bisa saja karena stok makanan tersebut memang sudah habis, atau sudah mendekati waktu sarapan selesai.

Jadi kalau dalam travelling tersebut memang berkeinginan untuk mencoba berbagai makanan tradisional di daerah yang dituju, sebaiknya dipastikan saja untuk sarapan di luar hotel.

Mungkin saja, biaya yang dikeluarkan untuk sarapan di kedai juga jauh lebih murah daripada charge yang dikenakan pihak hotel untuk sarapan.

3. Check out sebelum waktu sarapan

Jika sudah punya rencana untuk check out keesokan harinya sebelum jamnya sarapan, sebaiknya memang memilih opsi room only ini. Jangan memaksa pihak hotel untuk memajukan waktu sarapannya, hanya karena tidak ingin rugi sudah memilih kamar dengan harga normal.

Tidak semua hotel berkenan atas permintaan ini. Hotel yang saya kelola pernah menerima permintaan sarapan lengkap jam setengah lima pagi, karena rombongan tamu berkeinginan untuk hiking dan 'mengejar' momen sunrise.

Tidak hanya 'mengejar matahari', hotel saya juga pernah diminta untuk membungkuskan sarapan untuk tamu, karena mereka mengejar pesawat pertama di pagi hari. Hal-hal seperti 'waktu sarapan dimajukan', atau 'sarapan yang dibungkus' seperti ini, belum tentu bisa dinegosiasikan oleh pihak hotel.

Tidak semua hotel memiliki staff F&B yang standby dua puluh empat jam untuk mempersiapkan beberapa porsi sarapan. Jadi daripada kecewa karena berharap bisa tetap mendapatkan sarapan di luar waktunya, sebaiknya pesan room only saja.

Itulah tiga kondisi yang menurut saya bisa menjadi pertimbangan untuk memesan room only. Perlu dipikirkan apakah room only memang menjadi opsi yang menguntungkan pada momen travelling kali itu? Apakah penghematan sekian rupiah itu worth it dengan kenyamanan-kenyamanan yang tidak didapatkan? Bagaimana solusi untuk mengatasi ketidaknyamanan? Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah mendapatkan jawabannya, saya rasa room only bisa menjadi pilihan terbaik.

---

Artikel ini merupakan kiriman Dessy Liestiyani – pengelola hotel di kota Bukittinggi. Anda bisa mengirim cerita perjalanan melalui tautan ini.

Hide Ads