Saat bulan suci Ramadhan, setiap daerah punya tradisinya masing-masing. Di Trenggalek, digelar tradisi Jamasan yang masih tradisional menggunakan merang bakar.
Setiap bulan Ramadhan di Desa Jajar, Kecamatan Gandusari, Trenggalek memiliki tradisi yang unik. Yaitu Tradisi jamasan, berupa mandi bersama-sama di sumber mata air.
Wisata kebudayaan menjelang bulan suci Ramadhan di Desa Jajar Kecamatan Gandusari ini masih lestari. Pasalnya, ibu-ibu paruh baya begitu bergeliat melestarikan budaya jamasan mandi di sumber mata air Wonotirto yang terletak di desa itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamilatun, salah satu warga yang mengikuti tradisi jamasan mengatakan bahwa dirinya mengenal budaya jamasan sejak kecil.
"Saya mengikuti jamasan ini sejak kecil, waktu kakek masih hidup. Jamasan ini sebagai bentuk mensucikan badan menjelang bulan ramadhan," kata Jamilatun.
Kendati dalam prosesi wisata kebudayaan jamasan itu bisa dibilang tradisional, karena alat mandi seperti sabun masih menggunakan merang bakar.
"Karena ini budaya leluhur, kami masih tetap mempertahankan nilai-nilainya dan tidak mungkin merubah," kata Jamilatun.
Sementara itu, wisata kebudayaan menjelang ramadhan ini ramai menarik pengunjung, dari kalangan akademisi yang memang kebetulan sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Jajar.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!