Pesona Bangunan yang Berdiri Sejak Penjajahan Belanda, Museum dr Moh Saleh

- detikTravel
Selasa, 24 Mei 2022 15:38 WIB
Monumen atau patung dr Moh Saleh tampak dari halaman depan bangunan museum
Jakarta -

Dua buah bangunan kuno yang dibangun sejak zaman penjajahan Belanda berdiri tegak di lahan yang tidak terlalu luas terletak di Jl. dr. Mohammad Saleh No. 1, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo Jawa Timur. Ada apa di dalamnya?

Selain penyuka traveling sekaligus gowes, pagi itu bersama beberapa teman, saya berkeliling Kota Probolinggo, dan finish di lokasi tersebut. Melalui google maps saya hitung jarak tempuh yang dicapai, dari lokasi Museum ke Terminal Bus Bayuangga berjarak berkisar 5,45 Km, 2 Km menuju Pelabuhan Tanjung Tembaga, dan 1,42 Km menuju Stasiun Kereta Api Probolinggo. Bangunan yang dijuluki rumah Bhinneka Tunggal Ika tersebut, pada awalnya merupakan rumah kediaman seorang dokter bernama Mohammad Saleh.

Selain sebagai tempat berobat bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, tempat tersebut juga digunakan sebagai tempat diskusi pemuda-pemuda dari beragam suku di Indonesia. Untuk mengenang perjuangannya selama masa penjajahan Belanda, maka kini bangunan tersebut diserahkan oleh ahli waris dr. Mohammad Saleh kepada Pemerintah Kota untuk dijadikan museum sejak tahun 2008.

Sekedar informasi, museum itu awalnya sebuah rumah sakit milik Pemerintah Hindia Belanda dan pemimpinnya adalah dr. Mohammad Saleh. Sebagai dokter pribumi, beliau tidak saja melayani kesehatan tentara-tentara Belanda, namun juga mengobati Pejuang Indonesia yang terluka karena terkena tembakan musuh.

Selain koleksi alat-alat medis tempo dulu sebagai rumah kediaman juga terpampang benda-benda koleksi pribadi milik dr. Mohammad Saleh dan keluarga. Bangunan museum berada di dalam satu kompleks yang menyatu bersama rumah dinas, rumah sakit, serta apotek.

Beberapa koleksi peralatan medis yang dipamerkan, seperti peralatan bedah, peralatan pelayanan kesehatan, dan meja otopsi. Museum dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Ia menjadi tonggak penting perkembangan dunia kedokteran di Kota Probolinggo.

Di sisi lain, museum ini juga menyimpan banyak cerita menarik tentang sisi lain kehidupan dr. Mohammad Saleh. Sepeninggal istrinya, dr. Mohammad Saleh sering menyendiri di kamar pribadinya selama berjam-jam dan beliau keluar jika ada keperluan yang sangat penting. Menurut ibu penjaga museum, beberapa tahun setelah dr. Mohammad Saleh wafat, ruangan tersebut sengaja dikosongkan bertahun-tahun dalam keadaan gelap atau petheng.




(elk/elk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork