Menguji Nyali di Jembatan Kaca Raksasa China, Si Pintu Surga

- detikTravel
Rabu, 14 Sep 2022 15:35 WIB
Jembatan kaca Skywalk Huangtengxia Tianmen
Jakarta -

China memiliki banyak sekali destinasi wisata. Salah satu yang jadi incaran adalah jembatan kaca raksasa.

Di Provinsi Guangdong, di China bagian selatan ada sebuah destinasi wisata yang unik. Saya menyebutnya wisata uji nyali.

Karena di sana kita bisa menguji nyali dengan berjalan di jembatan kaca. Jembatan kaca ini berada di kota kecil Qing Yuan. Jaraknya dari Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, sekitar 105 km.

Jembatan kaca yang diberi nama Skywalk Huangtengxia Tianmen ini bangunannya menjorok sekitar 368 meter dari tepi tebing dan tergantung 500 meter di atas tanah. Tianmen berarti 'pintu surga' dalam bahasa Cina

Jalan ke sana sudah bagus. Jadi perjalanan dari kota Guangzhou ke sana butuh waktu sekitar 1,5 jam dengan bus wisata. Jembatan kaca disebut juga Huang Tengxia Glass Corridor.

Setahun setelah dibuka pada 2018 saya ke sana bersama rombongan kecil dari Indonesia. Dari Jakarta kami terbang ke Shenzen.

Setelah tour di Kota Shenzen kami melanjutkan ke Kota Guangzhou. Nah salah satu destinasi kami adalah ke jembatan kaca Huangtengxia ini. Kami dipandu seorang pemandu wisata yang bisa berbahasa Indonesia lumayan fasih.

Jadi kami tidak mengalami kendala bahasa selama berwisata di sana. Pada hari ke sekian kami mengunjungi beberapa destinasi wisata di dalam Kota Guangzhou. Setelah makan siang kami menuju ke Kota Qingyuan.

Sekitar 1,5 jam sampailah kami di kota kecil itu. Menjelang waktu ashar kami tiba di sana. Dari tempat parkir kami sudah bisa melihat bukit dan struktur bangunan dari logam berbentuk seperti raket.

Bangunan jembatan itu memang diberi kerangka baja yang berbentuk seperti raket. Dari parkiran kami jalan kaki sedikit ke loket. Lalu dari loket kami naik mobil kecil untuk menuju ke pelataran yang lebih tinggi.

Dari sana kami jalan kaki menuju ke jembatan kaca itu. Jalan menuju jembatan ditata sangat apik. Di kanan kirinya diberi tanaman hias beraneka macam.

Satu hal yang sangat khas adalah air mancur kecil yang memancar dari kanan dan kiri jalan. Muncratan airnya berbentuk setengah lingkaran menaungi para wisatawan. Air mancurnya banyak jadi kami berjalan di bawah lorong air mancur. Sungguh artistik sekali.

Setelah sampai di jembatan kaca kami harus membungkus sepatu dengan bungkus yang sudah mereka siapkan. Mulailah petualangan uji nyali. Ternyata bentuk bangunan itu seperti dua raket raksasa yang saling silang.

Satu raket tegak lurus dengan tanah. Satu raket lainnya tidur. Jadi ujungnya bersilangan. Sampai di raket raksasa itu kami lalu berjalan menuju ujung raket, yaitu ke lingkarannya. Ternyata banyak orang yang ketakutan. Tidak sedikit yang balik arah karena ketakutan.

Awalnya saya juga ngeri juga melihat ke bawah. Singunen dalam bahasa Jawa. Tapi seorang teman memberi tahu. Jangan menatap ke bawah. Arahkan pandangan ke depan dan fokus ke sana. Setelah saya praktekkan ternyata benar.

Jadi sama saja dengan jalan di lantai. Tidak lama kemudian matahari tengelam di barat. Itulah saat yang paling menakjubkan. Pemadangan matahari tenggelam memang sangat indah.

Wisatawan pada selfie dengan latar belakang raket dan matahari tengelam. Foto bayangan senja sangat cantik memang. Setelah gelap mereka munculkan lampu aneka warna seperti di diskotik.

Bersama itu mereka memutar lagu lagu rock keras. Betul betul seperti diskotik di alam terbuka. Ketika kami turun jalan tadi sudah berubah pemandangannya. Di malam hari ada lampu aneka warna di kanan iri jalan mempercantik penampilan jalan kecil itu.

Di beberapa tempat ada uap air yang disoroti lampu warna warni. Sungguh pengalaman wisata yang belum pernah saya lihat di tanah air. Pulangnya kami mampir di sebuah rumah makan sebelum kembali ke hotel. Semoga di Indonesia suatu saat ada jembatan kaca yang memesona.




(msl/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork