D'TRAVELERS STORIES
Jejak Purba di Belubus Kabupaten 50 Kota, Sumbar
Sudah takdirnya, manusia dan peradabannya dari zaman ke zaman akan selalu datang dan pergi. Satu generasi lama yang menua segera hilang, berganti dengan mereka yang lebih muda. Perputaran roda waktu terus bergulir dan melaju dengan cepat, hingga tanpa disadari zaman sudah berubah.
Ada kalanya satu generasi yang pernah ada dimasa lalu, meninggalkan jejak-jejak fisik keberadaan dan budayanya dimasa lalu, sebagai tonggak pengingat bagi generasi-generasi setelahnya. Namun lebih banyak lagi generasi demi generasi yang berlalu begitu saja, kisah dan ceritanya hilang hanyut begitu saja ditelan waktu dan masa.
Namun di beberapa daerah, seperti halnya di Belubus Nagari Sungai Talang Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, masih banyak ditemukan jejak-jejak peninggalan purba zaman kebudayaan Megalitik berupa monumen atau semacam nisan batu yang biasa disebut dengan istilah menhir, yang masih terawat dan dapat disaksikan hingga kini.
Menurut literatur, istilah Menhir diambil dari bahasa Keltik yang berarti Men (batu) dan Hir (panjang). Sesuai dengan namanya, Menhir yang banyak ditemukan di daerah Kabupaten 50 Kota, berupa bangunan batu lonjong yang berdiri tegak di atas permukaan tanah, tampak didirikan dengan mengikuti pola-pola dan arah hadap yang seragam.
Menhir ini biasanya ditemukan dalam posisi berdiri secara tunggal atau berkelompok sejajar diatas tanah. Dalam perhitungan para ahli sejarah, peninggalan tradisi megalitik ini banyak ditemukan diberbagai situs setelah periode neolitik (bercocok tanam) yang berlangsung sekitar 4000 SM - 2000 SM, bahkan sampai masa pengaruh Hindu maupun datangnya pengaruh Islam di Indonesia.
Pendirian tanda berupa menhir pada masa prasejarah maupun pada masa kebudayaan Hindu, umumnya berkaitan dengan upacara penguburan dan pemujaan arwah nenek moyang di masa lalu di pulau Sumatera. Sedangkan setelah masuknya agama Islam pendirian batu tak lebih dari sebagai nisan, yaitu sebagai tanda adanya penguburan.
Hal ini dibuktikan dengan adanya foto dokumentasi ekskavasi yang dilakukan oleh para peneliti terhadap beberapa menhir yang menemukan kerangka manusia tepat dibawah beberapa menhir yang diteliti. Di Belubus Nagari Sungai Talang Kecamatan Guguk, menhir ditemukan secara berkelompok, dengan jumlah belasan hingga puluhan batu menhir yang sebagian polos namun sebagian lainnya terlihat memiliki motif ukiran tertentu.
Tempat lainnya yang banyak memiliki tinggalan makam dengan menhir di kabupaten 50 Kota, adalah di Nagari Maek, terdapat 72 kelompok menhir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ada yang berbentuk kepala binatang, pedang atau tanduk yang diukir dengan pola-pola yang menarik dengan ukuran menhir terbesar di daerah Maek adalah 50 m x 668 m x 405 m.
Meskipun objek wisata sejarah seperti ini bukanlah satu destinasi liburan yang cukup populer dan belum cukup familiar dimata masyarakat, namun bagi komunitas pemerhati dan para peminat wisata dengan kriteria khusus, lokasi semacam ini dapat menjadi sebuah tujuan liburan alternatif yang cukup menarik dan menambah wawasan.