Kecanduan Susur Gua, Cobain Deh Susur Gua Cikenceng

- detikTravel
Jumat, 30 Jun 2023 14:10 WIB
Di dalam Gua Cikenceng ada curug yg harus di panjat pict by Nyo
Jakarta -

Hari ini kami menuju ke Gua Cikenceng yang lokasi tidak terlalu jauh dari basecamp Palikar, menggunakan mobil pickup kurang lebih 15 menit sampai di base camp atau rumah baca Linggih Alam. Seperti biasa, sebelum mulai masuk gua, safety briefing selalu diberikan oleh tim dari Mabarbex dan Linggih Alam.

Trekking kurang lebih 10 menit, untuk sampai ke mulut gua. Tapi sebelum itu kami mampir dulu di sebuah bangunan kuno peninggalan belanda tahun 1900-an yang merupakan tungku pembakaran batu kapur untuk dijadikan semen. Dahulu bangunan ini ada sekitar 39 buah, tapi saat ini hanya tersisa 1 buah. Itu sebabnya nama desa ini dulu lebih dikenal desa pekapuran.

Gua Cikenceng adalah salah satu gua horizontal yang terletak di Bogor, tepatnya di Tajur, Citeureup. Kami terdiri atas 13 orang. Karena tidak memungkinkan untuk langsung masuk semua, akhirnya di bagi menjadi 2 kelompok, dan masing-masing kelompok didampingi oleh tim yang berpengalaman dibidang caving dari Mabarbex dan Linggih Alam sebagai guide.

Memanjat dinding gua dengan bantuan webbing Foto: detik

Kelompok pertama mulai menyelusuri Gua Cikenceng pada pukul 10.00 wib. Untuk memasuki gua, kami sudah mendapat tantangan dimana tingkat kesulitan untuk memasuki gua cukup sulit, celah yang sempit, sehingga kami harus saling membantu untuk memasuki gua. 30 menit kemudian disusul oleh kelompok dua mulai memasuki gua.

Setelah semua masuk kita langsung diajak berbasah-basahan. Jalur gua yg sempit mengharuskan kami menggunakan banyak tekhnik seperti jalan biasa, merunduk, jongkok, merayap, memanjat dinding bahkan sampai harus melewati sump (menyelam melewait lorong gua yg dipenuhi air). Di cikenceng juga kita akan melewati 2 buah tebing dengan ketinggian kurang lebih 3 meter. Untuk melewati tebing itu bias dengan memanjat langsung atau menggunakan bantuan webbing. Air juga terus mengalir di sepanjang perjalanan cikenceng.


Tak berapa lama kami sampai di chamber, cukup luas dan kami sempat istirahat dan tak lupa untuk foto bersama. Saat melanjutkan perjalanan dari chamber, jalur licin sehingga kita harus berhati-hati. Banyak terdapat kelalawar di sekitar chamber dan serangga-serangga kecil lainnya.

Tidak lama berjalan, kami mendapatkan tantangan yang cukup menyulitkan. Kita harus melewati lorong yang terisi air atau biasa disebut sump. Saat sump kita harus sangat berhati-hati. Kami pun harus antri bergantian untuk nge-sump. Sump ini sebagai salah satu tantangan yang ada di Gua Cikenceng. Setelah kita melewati sump, perjalanan kita tidak jauh lagi untuk sampai ke pintu keluar gua. Sebelum sampai ke finish kita akan ornamen gua yang merupakan ikon dari gua ini.

Mengamati ornamen gua yg masih aktif atau tumbuh pict by koBill Foto: detik

Ornamen gua ini berbentuk seperti kenceng (wajan atau penggorengan) terbalik. Dari bentuk itulah maka gua ini dinamakan Gua Cikenceng. Melewati ornamen ikonik dari gua Cikenceng, akhirnya kami sampai di pintu keluar gua.

Melihat cahara matahari di lubang pintu gua begitu indah seperti cahaya dari surga. Indah sekali, hingga membuat terharu. Keluar dari gia, badan kotor penuh lumpur, tapi seru. Pengalaman baru, ilmu baru.

Walau kotor tapi tidak bikin kapok. Dan ingin menjelajah gia-gua lainnya yg ada di Indonesia. Saat nya bersih-bersih badan di sungai dan kembali ke basecamp. Begitulah penyelusuran kami di gua cikenceng. Gua yang penuh pesona dan tantangan.




(sym/sym)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork