Beberapa minggu ini, sosial media Instagram, Tik tok, dan YouTube bertebaran video-video pendek yang menampilkan keindahan dan pesona Gunung Papandayan yang terletak di Desa Sirnajaya dan Desa Keramat Wangi, Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut.
Keindahan Papandayan ini rupanya tidak hanya menarik perhatian wisatawan Indonesia namun juga menarik perhatian wisatawan mancanegara. dan telah terkenal sejak dulu kala sebagai Swiss van Java.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesohor dunia, Charlie Chaplin juga menginjakkan kakinya di sini dalam kunjungannya ke Garut pada tahun 1932 dan 1936. Bahkan Tsar Nicholas II, Tsar terakhir Rusia telah lebih dulu mengunjungi di tahun 1891.
Pada tahun 1924, kawasan ini telah ditetapkan sebagai cagar alam dan mulai tahun 2016, Gunung Papandayan akhirnya dikelola oleh swasta yaitu PT. Asri Indah Lestari dan dinamakan Taman Wisata Alam Gunung Papandayan (TWA Gunung Papandayan).
Tiket masuk di hari kerja sebesar Rp. 20.000 dan di hari libur sebesar Rp. 30.000. Pengunjung yang hendak berkemah dapat menikmati fasilitas berkemah seperti area tenda, MCK dan musholla dengan menambah Rp. 35.000 saja. Selain itu, tersedia beberapa bungalow untuk keluarga kecil atau besar.
Di dalam kawasan wisata ini, pengunjung dapat mengunjungi beberapa spot seperti taman bunga edelweiss, taman bunga hydrangea/hortensia dan kolam renang air panas. Pengunjung yang ingin berkemah dapat berkemah di kaki gunung atau di puncak gunung.
Pondok Salada dan Ghober Hoet adalah titik kemping terbaik. Pemandangan yang indah akan memanjakan mata sepanjang perjalanan ke puncak gunung. Papandayan terkenal sebagai gunung yang mudah di daki karena akses jalan yang sudah rapi dan melewati beberapa hutan kecil, kawah belerang yang masih aktif seperti Kawah Mas, Kawah Nangklak, Kawah Baru dan juga Kawah Manuk.
Jika lelah, Kita bisa berhenti sebentar di sungai kecil yang mengalir air panas dari kawah. Saat matahari terbit adalah waktu terbaik untuk menikmati keindahan gunung Papandayan.
Dari tempat parkir, hanya butuh waktu kurang dari satu jam untuk mencapai beberapa spot terbaik melihat matahari terbit. Jika tidak kuat, ojek motor tersedia hingga ke puncak.
Bahkan, jika tidak sempat naik pun, di dekat lokasi parkir tersedia menara pandang untuk menikmati semburat cahaya matahari yang mulai muncul dari warna merah, hingga kuning keemasan.
Dengan pesona yang begitu banyak dan lengkap, belumlah lengkap jika Kita tidak memasukkan Gunung Papandayan dalam list perjalanan. Hanya dengan perjalanan singkat sekitar 4 jam dari Jakarta, Kita bisa menikmati keindahan alam yang tidak kalah indah dengan Swiss.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba