Kain Tenun Sukarara Lombok: Tak Sekedar Cendera Mata, Ada Filosofinya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kain Tenun Sukarara Lombok: Tak Sekedar Cendera Mata, Ada Filosofinya

Kayin Fauzi - detikTravel
Sabtu, 14 Okt 2023 14:15 WIB
loading...
Kayin Fauzi
Saat belajar membuat kain tenun
Saat memakai kain tenun
Saat berpose dengan memakai kain tenun
Berpose di Rumah Adat Suku Ebde
Warna Tenun bisa dipadu padankan
Kain Tenun Sukarara Lombok: Tak Sekedar Cendera Mata, Ada Filosofinya
Kain Tenun Sukarara Lombok: Tak Sekedar Cendera Mata, Ada Filosofinya
Kain Tenun Sukarara Lombok: Tak Sekedar Cendera Mata, Ada Filosofinya
Kain Tenun Sukarara Lombok: Tak Sekedar Cendera Mata, Ada Filosofinya
Kain Tenun Sukarara Lombok: Tak Sekedar Cendera Mata, Ada Filosofinya
Jakarta -

Belajar Filosifi dalam kain Tenun Lombok Selain keindahan alamnya yang sangat mempesona, Lombok juga memiliki hasil kerajinan tenun dengan kualitas bagus. Desa Sukarara (baca : Sukarare) adalah salah satu destinasi yang tepat jika ingin belajar sekaligus membeli kain tenun khas Lombok.

Hasil tenun dari desa yang berada di Lombok Tengah ini dipajang di Koperasi. Jadi para pengunjung mudah memilah untuk menentukan pilihan sesuai selera.

Harga mulai ratusan ribu sampai jutaan, tergantung kualitas dan motif tenun nya. Di sana traveler juga bisa berfoto dengan pakai adat Sasak menggunakan kanin tenun yang telah disediakan secara cuma-cuma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koleksi Pribadi Warna Tenun bisa dipadu padankan Kain tenun bisa dipadu padankan Foto: detik

Namun akan lebih baik jika ikut berpartipasi mendukung kelanjutan kerajinan tenun ini dengan donasi sukarela dan membeli beberapa helai kain tenun nya.

Konon menurut cerita, untuk bisa menghasilkan kain tenun yang bagus diperlukan ke telatenan dan kesabaran tinggi. Karena demi 1 lembar kain tenun yang bagus bisa-bisa perlu waktu sampai 3 bulan, sehingga tidaklah heran harga kain tenun tradisional lebih mahal di banding tenun mesin.

ADVERTISEMENT

Selain itu, karena perlu keuletan dan kesabaran dalam menenun. Di sana ada kemufakatan bahwa seorang gadis yang sudah pandai menenun dianggap sudah layak dipinang karena sudah terbukti ulet dan sabar dalam pekerjaan tenunnya.

Berbeda dengan laki-laki yang tidak di syarankan untuk menenun, karena efek gerakan hentakan maju mundur dalam merajut benang tenun bisa berpotensi bikin mandul.

Hide Ads