Palu, Satu-satunya Kota di Indonesia yang Alami 3 Bencana Dahsyat Sekaligus

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Palu, Satu-satunya Kota di Indonesia yang Alami 3 Bencana Dahsyat Sekaligus

Margaretha Lina Prabawanti - detikTravel
Minggu, 10 Mar 2024 06:03 WIB
loading...
Margaretha Lina Prabawanti
Masjid Terapung Palu.
Masjid apung Palu yang tetap kokoh meski diterjang tsunami.
Palu, Satu-satunya Kota di Indonesia yang Alami 3 Bencana Dahsyat Sekaligus
Palu, Satu-satunya Kota di Indonesia yang Alami 3 Bencana Dahsyat Sekaligus
Jakarta -

Kota Palu di Sulawesi Tengah pernah luluh lantak diterjang gempa, tsunami, dan likuifaksi. Jejak bencananya membuat kita bergidik membayangkan betapa dahsyat kekuatan semesta.

Masjid terapung adalah salah satunya. Awalnya, masjid yang bernama Masjid Arqam Baburahman ini dibangun di pesisir Teluk Palu, di dekat Pantai Talise, pada tahun 2011 dan mulai digunakan pada tahun 2012.

Meskipun diterjang tsunami pada tahun 2018, Masjid ini masih berdiri dengan kokohnya. Struktur bangunannya masih utuh, tidak runtuh seperti bangunan-bangunan lain di sekitarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada saat saya berkunjung ke sana, masjid ini memang tak lagi digunakan untuk beribadah, tetapi justru lebih ramai dikunjungi orang sebagai tujuan wisata.

Sebenarnya saya berkunjung ke Palu bukan untuk berwisata, tetapi dalam rangka kuliah lapangan untuk studi risiko bencana alam.

ADVERTISEMENT

Kebetulan Palu adalah satu-satunya wilayah di Indonesia yang mengalami tiga jenis bencana alam sekaligus dalam waktu yang hampir bersamaan, yaitu gempa bumi, tsunami dan likuifaksi.

Masjid terapung menjadi salah satu lokasi yang dipilih untuk melakukan observasi lapangan selain Petobo dan Balaroa yang terimbas langsung likuifaksi.

Siang itu Teluk Palu terlihat sangat tenang, kontras dengan pesisirnya yang dipenuhi banyak orang. Awalnya saya ikut berdiri di sana, namun begitu tahu bahwa kedalaman Teluk Palu mencapai 600-850 meter, rasanya ngeri juga.

Apa lagi Teluk Palu merupakan perairan dengan frekuensi tsunami tertinggi di Indonesia, bahkan di dunia. Dari data yang tercatat saja sudah enam kali tsunami terjadi yaitu tahun 1921, 1927, 1938, 1968, 1996 dan yang terbaru terjadi tahun 2018.

Masjid terapung masih dapat diakses dari bibir pantai pada saat air laut surut. Tetapi pada saat pasang, seluruh pondasinya terendam air sehingga terlihat seperti bangunan yang muncul begitu saja dari dasar laut.

Menakjubkan! Karena saya tiba di sana menjelang tengah hari, cuaca sangat panas. Wajar saja karena Palu memang termasuk wilayah dengan curah hujan terendah sehingga udaranya membuat gerah.

Beberapa nelayan tampak menambatkan kapal kayunya di sebelah masjid dan beristirahat sejenak sambil memperbaiki jala. Bau ikan menyeruak, khas aroma pesisir.

Dengan latar belakang Teluk Palu berair tenang serta barisan bukit hijau kebiruan yang memagarinya dari kejauhan, memandang masjid terapung hari itu membangkitkan perasaan haru.

Hide Ads