Letaknya tersembunyi di sebuah gang yang berkelok-kelok. Di ujung ada sebuah bangunan tua yang masih berdiri kokoh seakan tak terimbas gempa besar yang pernah meluluhlantakkan Nepal beberapa waktu yang lalu.
Peacock Shop, toko buku tua di Bhaktapur, Nepal, ini adalah toko buku paling unik yang pernah saya temukan.
Selain menyerupai museum dengan banyak sekali koleksi benda-benda kuno di dalamnya, toko buku ini juga membuat sendiri kertas buatan tangan yang dijual di tokonya.
Kertas buatan tangan ini diproses di bangunan yang sama dengan toko buku tua itu. Mereka menggunakan metode cetakan apung tradisional Nepal, yaitu bubur kertas dituangkan ke atas bingkai kertas.
Bahan dasarnya adalah serat pohon lokta, yaitu tanaman asli kaki bukit Himalaya yang ditemukan pada ketinggian lebih dari 3.000 MDPL.
Ketika pertama kali memasuki Peacock Shop, saya merasa seakan tengah memasuki setting cerita buku fiksi Harry Potter. Seperti itulah Diagon Alley dalam imajinasi saya.
Asing, aneh, antik, tetapi sekaligus juga menghangatkan hati. Ada kilasan masa lalu yang terasa akrab, sehingga membuat jejak kekumuhan dalam tebalnya debu yang menyelimuti barang-barang di toko buku itu tak lagi terasa mengganggu.
Buku-buku tua, manuskrip-manuskrip kuno, berbagai arca antik serta ukiran yang sangat indah memenuhi hampir setiap sudut ruangan. Masih banyak lagi barang-barang yang tak bisa saya definisikan dengan pasti, karena belum pernah melihatnya di negeri sendiri.
Saya pun membeli bendera doa dan buku buatan tangan yang terbuat dari kertas lokta yang unik serta pembatas buku bermotif mandala.
Dipandu pemilik toko
Mengetahui rombongan kami berasal dari Indonesia, Ram Narayan, pemilik toko buku Peacock, menawarkan diri untuk memandu tour mengelilingi toko buku sekaligus menjelaskan keberadaan benda-benda bersejarah yang menjadi koleksinya.
Ram Narayan adalah kolektor barang antik dan penggemar seni sekaligus penjaga sejarah. Banyak sekali barang pribadinya yang berasal dari abad ke 15, 14, bahkan 13.
Barang-barang antik itu rata-rata masih dalam kondisi bagus dan dikelompokkan sesuai periodenya. Saking banyaknya barang antik, toko buku yang sekaligus juga menjadi tempat tinggal Ram Narayan itu menjadi sangat mirip dengan museum.
Di antara berbagai koleksi barang seninya yang indah, koleksi Ram Narayan yang paling dahsyat tentu saja Peacok Window atau jendela kayu dengan ukiran bermotif burung merak buatan abad ke-15 yang sangat langka.
Jendela yang sering disebut juga sebagai 'Monalisa Nepal' ini, konon merupakan ukiran kayu terindah di Nepal.
Selain mempromosikan kerajinan tangan khas Nepal, rupanya Ram Narayan bersama Peacock Shop miliknya memang bermaksud melestarikan seni dan warisan budaya Nepal.
Ah, seandainya di negara kita ada orang-orang seperti Ram Narayan yang setia menjaga sejarah dengan sukarela.
(msl/msl)