Touring dan Camping Seru di Pantai Bugel, Pandeglang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Touring dan Camping Seru di Pantai Bugel, Pandeglang

MIFTAH HURROHMAT - detikTravel
Selasa, 26 Agu 2025 06:18 WIB
loading...
MIFTAH HURROHMAT
Foto santai di tepi Pantai Bugel
Foto Santai di Tepi Pantai Bugel
Hamparan pasir putih, karang, rumput dan pohon cemara
Sunset di Pantai Bugel
Touring dan Camping Seru di Pantai Bugel, Pandeglang
Touring dan Camping Seru di Pantai Bugel, Pandeglang
Touring dan Camping Seru di Pantai Bugel, Pandeglang
Touring dan Camping Seru di Pantai Bugel, Pandeglang
Pandeglang -

Touring selalu jadi momen yang dinanti bagi para pecinta roda dua atau roda empat. Bukan sekedar perjalanan, touring menghadirkan cerita, tawa dan kebersamaan. Apalagi jika diiringi dengan camping bersama sahabat.

Kali ini, saya bersama lima orang sahabat memutuskan untuk touring ke Pantai Bugel beberapa waktu lalu. Buat yang belum tahu, Pantai Bugel terletak di daerah Banyuasih, Pandeglang, Banten, di kawasan yang dulunya merupakan lapangan golf mega camara.

Meski jejak masa lalunya masih terasa, menyisakan padang rumput hijau dan villa tua, kini Pantai Bugel menjelma menjadi destinasi yang sederhana namun memikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamparan pasir putih, pohon cemara dan batuan karang alami, hingga sunset yang bisa kita nikmati di kala sore hari, seolah menjadi suguhan utama bagi siapa saja yang singgah.

Tak heran, jika pantai ini semakin banyak diperbincangkan, terlebih dengan hadirnya media sosial yang sering kali memperlihatkan pesona alamnya yang memang layak disebut sebagai salah satu "surga" yang tersembunyi di ujung barat Pulau Jawa.

ADVERTISEMENT

Perjalanan dimulai dari Jakarta

Kami membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk sampai ke Pandeglang. Jarak tempuhnya sekitar 192 km. Tapi roda dua yang kami tunggangi memilih berjalan santai saja. Berjalan ke arah barat daya sejauh 90 km, melewati Rangkasbitung, kemudian belok ke arah selatan, melalui 'jalanan kabupaten' yang cukup ramai dengan kendaraan lokal, terutama angkot dan motor yang lalu lalang.

Pemandangan kanan kiri didominasi oleh rumah penduduk dan deretan kios-kios pinggir jalan. Sesekali terlihat kebun dan persawahan, sementara dari arah depan, tampak jelas gunung menjulang seolah menyambut perjalanan kami.

Tiba di Pandeglang Lanjut ke Pantai Bugel

Memasuki Pandeglang, lanskap mulai berubah dengan jalan berkelok dan rute yang naik turun, sementara hamparan laut perlahan tersaji di sisi kanan jalan. Pemandangan ini sekilas mengingatkan saya pada jalur pesisir selatan jawa, seperti rute Gunungkidul menuju Pacitan.

Di momen itu, kami memutuskan untuk menepi sejenak di sebuah rumah makan tepi pantai. Sambil melepas lelah, kami menikmati makan siang ditemani hembusan angin laut dan suara deburan ombak yang menenangkan.

Singkat cerita, akhirnya kami pun tiba di Pantai Bugel. Suasananya ternyata masih relatif sepi dari wisatawan, membuat nuansa pantai ini terasa alami dan tenang. Pohon cemara, hamparan pasir putih berpadu dengan rerumputan hijau dan ilalang yang tumbuh ditepiannya, ditambah deretan warung sederhana di pinggir pantai, seolah menyambut hangat langkah kami saat menyusuri garis pantai hingga menemukan spot yang ideal untuk mendirikan tenda.

Finally, begitu tenda rampung terpasang, kami pun duduk santai melepas penat sambil bercengkerama satu sama lain dan menutup hari dengan menikmati indahnya matahati terbenam di ufuk barat.

Oh ya, bagi traveller yang ingin camping tapi tidak mau repot membawa perlengkapan, di sekitar pantai tersedia persewaan tenda dan perlengkapan outdoor.

Harganya cukup ramah di kantong, mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 200 ribuan per hari, tergantung jenis barang dan aksesoris yang dipilih. Disini tersedia juga pilihan paket camping lengkap, mulai dari tenda beserta perlengkapan seperti kursi lipat, matras dan lampu, yang bisa dipilih sesuai dengan jumlah orang dan kebutuhan traveller.

Catatan Penting

Di Pantai Bugel, fasilitas seperti tempat sampah masih sangat terbatas dan jarang ditemui. Jadi, ada baiknya setiap traveller membawa kantong sampah sendiri. Dengan begitu, kita masih bisa tetap menikmati suasana pantai yang bersih sekaligus menjaga lingkungannya agar tetap lestari.

---

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel. Anda juga bisa mengirimkan cerita perjalanan Anda melalui link ini.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads