Naik Bendi Keliling Bukittinggi, Seru!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Naik Bendi Keliling Bukittinggi, Seru!

- detikTravel
Rabu, 04 Jul 2012 09:45 WIB
Jakarta - Bendi merupakan transportasi khas Bukittinggi. Dengan bendi, Anda bisa mengelilingi Bukittinggi dan berkunjung ke berbagai tempat wisata. Rasakan sensasi naik bendi dengan helaian angin dan dinginnya udara khas Bukittinggi.

Saat hari mulai siang, saya melangkahkan kaki untuk keluar hotel dan berniat untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di Bukittinggi. Banyaknya kendaraan, seperti angkot dan taksi, memudahkan para traveler untuk mengelilingi kota kelahiran Bung Hatta ini. Akan tetapi, pilihan saya jatuh untuk naik bendi.

Tidak sukar mencari alat transportasi ini, ada banyak bendi di sepanjang jalanan di Bukittinggi. Bentuknya memang persis seperti delman di Jakarta, yaitu kereta yang didorong dengan kuda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjalanan dimulai dari Museum Rumah Bung Hatta. Dari sinilah, saya menggunakan bendi untuk mengunjungi destinasi berikutnya, yaitu Lubang Jepang dan Ngarai Sianok. Harga Rp 30.000 pun disepakati antara saya dan Pak Kusir, sang pengendara bendi.

Saat naik ke tempat duduknya, saya sedikit kaget. Tidak seperti delman di Jakarta, tempat duduk bendi sedikit lebih sempit dan hanya muat sekitar dua orang dewasa saja. Setelah saya mendapat posisi yang nyaman, perjalanan pun dimulai.

'Tuk tik tak tik tuk', bunyi lirik dalam lagu Naik Delman tersebut, sama seperti suara yang saya dengan selama perjalanan. Hentakan kaki kuda terdengar di antara riuhnya suara klakson mobil atau tarikan gas sepeda motor. Badan pun sedikit bergoyang karena guncangan sepanjang perjalanan. Seru!

Belaian angin dan udara yang sejuk saya rasakan sepanjang perjalanan. Suasana khas Bukittinggi yang sejuk dapat saya rasakan sepanjang perjalanan. Meski cahaya matahari yang panas, tapi saya merasa sejuk sepanjang perjalanan. Inilah keistimewaan Bukittinggi.

Aktivitas para penjaja toko hingga rumah-rumah khas Minang dengan runcing yang menjulang, terlihat sejauh mata memandang. Di ibukota, rumah-rumah Minang tersebut mungkin hanya di temui di restoran-restoran Padang saja. Di sini, ada banyak rumah Minang tersebut di pinggir jalannya. Saya pun langsung mengambil kamera, lalu mengabadikan pemandangan sepanjang perjalanan.

Tibalah saya di Lubang Jepang dengan udara yang lebih sejuk dan penuh pepohonan hijau. Perjalanan yang terasa singkat, namun terasa sungguh menyenangkan. Dijamin, suasana mengelilingi Bukittinggi dengan naik bendi akan sulit terlupakan. Selamat mencoba!

(shf/shf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads