Ground Zero, begitulah orang menyebut bekas berdirinya gedung WTC. 11 Tahun usai tragedi serangan 11 September, dibangunlah sebuah taman dan museum untuk mengenang peristiwa itu. Pembangunan berlangsung cukup lama dan selesai pada 11 September 2011 tahun lalu.
Kini, wisatawan dan siapapun yang ingin tahu soal tragedi ini bisa datang ke tempat yang sudah berubah cantik. Tidak ada lagi bekas reruntuhan yang tersisa di tempat yang kini bernama National September 11 Memorial and Museum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air terjun didesain untuk jatuh ke arah dalam, ke bagian yang dulu menjadi bagian basement gedung. Maksudnya agar suara gemuruh air terjunnya lebih menggema dan bisa meredam kebisingan kota New York. Efeknya membuat suasana di taman ini begitu kontemplatif untuk para wisatawan. Kawasan yang tersisa seluas 24.000 m2 ditanami dengan 400 pohon oak dan gum.
Nah, di pinggir kolam air terjun ini dipasang 76 plat perunggu bertuliskan 2.977 nama korban tragedi WTC dan 6 korban pemboman WTC tahun 1993. Penempatan nama-nama korban ini diatur khusus, misalnya penumpang pesawat yang menghantam gedung WTC 1, namanya dipasang di kolam air terjun bekas WTC 1.
Taman ini juga punya monumen Survivor Tree. Ini adalah sebuah pohon pir yang tidak mati tertimpa reruntuhan gedung WTC. Pohon ini menjadi simbol harapan dan kelahiran kembali dan kini sudah tumbuh setinggi 10 meter.
Yang paling baru di taman ini adalah The National September 11 Memorial Museum. Museum ini akan berada pada 21 meter di bawah tanah dan memajang benda-benda bersejarah terkait tragedi 9/11. Luas museum ini adalah 10.219 m2 dan akan dibuka pada peringatan tragedi 11 September tahun ini.
(fay/shf)
Komentar Terbanyak
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
10 Hotel Terbaik Dunia 2025 Ada Resor Mewah di NTT, Indonesia