Saat Tarian Dayak, Melayu & China Menyatu Sempurna

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Saat Tarian Dayak, Melayu & China Menyatu Sempurna

- detikTravel
Senin, 25 Feb 2013 15:48 WIB
Tarian sambutan di Kalimantan Barat (David/detikTravel)
Pontianak - Kalimantan Barat masih menyimpan sejuta keunikan yang mungkin saja belum ditemukan para pelancong. Salah satunya adalah tarian sambutan yang memadukan budaya Dayak, Melayu dan China.

Salah satu keunikan dari Kalimantan Barat adalah kemajemukan yang ada di sana. Saat menyambut kedatangan orang penting, pencampuran budaya tersebut jadi atraksi yang jarang diperlihatkan, padahal sangat menarik perhatian banyak orang. Inilah tarian penyambutan, hasil percampuran 3 daerah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikTravel, Sabtu (23/2/2013), tarian tiga unsur ini terdiri dari tarian khas Dayak dengan kostum tradisionalnya, tarian Melayu dengan pakaian khasnya, dan tarian China dengan ornamen orientalnya. Tarian ini tidak dilakukan satu per satu, melainkan bersamaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tarian ini hadir saat kawasan itu didatangi oleh tamu penting. Seperti saat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksono disambut di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, minggu lalu.

Dua orang penari Dayak pria memulai rangkaian tarian cantik tersebut dengan memekikan suara sambil berjingkrak. Tidak lama kemudian empat orang penari Dayak perempuan keluar dan menunjukkan kegemulaian wanita Dayak.

Tidak lama kemudian, alunan musik yang mengiringi tarian ini berubah pun berubah, dari aransemen Dayak ke aransemen Melayu. Seiring dengan musik, empat wanita penari Melayu mengenakan pakaian khas Melayu berwarna kuning-hijau muncul. Kemunculan penari Melayu ini disambut dengan keserasian penari Dayak.

Selang beberapa gerakan luwes dari para penari, empat wanita berwajah oriental yang cukup menarik muncul dengan mengenakan baju cheongsam. Alunan musik pun turut berubah menjadi aransemen oriental.

Ketiga unsur ini pun lengkap dan aransemen lagu mulai memanas memberikan keselarasan antara Dayak, Melayu, dan China. Melihat tarian ini dilakukan bersamaan memang kesempatan yang langka untuk para pelancong, karena disajikan untuk acara-acara penting saja.

"Ini jarang kalau di tempat biasa. Ada tarian seperti ini kalau ada orang penting saja," ujar salah satu warga Pontianak bernama Dwi.

Menkokesra mendapatkan tiga kali kesempatan menyaksikan tarian ini. Pertama di Kantor Gubernur Kalimantan Barat di Pontianak, kedua di Pos ke-3 peristirahatan Tour de Khatulistiwa Bengkayang, dan terakhir di Singkawang. Semua tarian ini dimulai dengan seorang pria penari Dayak lengkap dengan ornamen Dayak menyebar beras kuning di hadapan sang menteri.

(shf/shf)

Hide Ads