Tiap wilayah di Indonesia punya permainan tradisional yang beragam. Di Maluku, ada permainan bambu gila yang sangat terkenal. Dalam permainan ini, lima pria saling memegang satu bambu yang besar dan panjang. Setelah itu, mereka akan menahan bambu yang bergerak sendiri sampai terpontang-panting.
detikTravel mencoba permainan ini saat berkunjung ke Jailolo pada Jumat (17/5/2013) lalu. Bersama rombongan wartawan lainnya, kami ditawari untuk bermain bambu gila di Pantai Susupu. Tentu saja, semua antusias dan penasaran mau melihat dari dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua wartawan, termasuk saya dan tiga masyarakat setempat siap untuk bermain bambu gila. Irfan menyuruh kami untuk memegang atau memeluk bambu. Lantas, Irfan menyalakan api dan membakarnya pada ranting pohon hingga berasap.
Setelah itu, Irfan mengasapi bambunya dan membaca mantra sambil menutup salah satu ruas bambu dengan telapak tangannya. Seketika itu juga, bambu terasa sangat berat! Ya, kami sama sekali tidak bisa menggoyangkan bambu tersebut.
"Baramasuweng (bambu gila-red)!" teriak Irfan.
Bambu yang kami pegang tiba-tiba bergerak sendiri tidak karuan. Bambu itu bergerak ke depan-belakang, kanan-kiri, dan atas-bawah. Bambunya seolah ingin lepas dari kami berlima. Ini dia bambu gila!
"Idadigougou!" teriak kami yang artinya 'Jadi benaran' tiap kali Irfan mengucap 'Baramasuweng'.
Walah! Bambu tersebut makin bergerak dengan sangat cepat dan terasa makin berat. Kami berlima pun makin berusaha menahannya sekuat tenaga. Tapi apa daya, semakin kami tahan justru bambunya semakin kuat dan terasa berat.
Kami harus menyamakan langkah untuk bisa terus menahan bambunya. Keringat bercucuran deras dan tangan menjadi sakit karena menahan kuatnya bambu tersebut. Kami saling berteriak, mencoba untuk terus mengendalikan bambu ini. Gila!
Bruk! Akhirnya satu orang terjatuh karena tak kuat menahannya. Kami semua pun ikut terjatuh dengan bambu yang terasa berat di badan kami. Irfan lantas kembali menutup salah satu ruas bambu dengan telapak tangannya. Dia kembali mengucapkan mantra dan bambunya kembali 'normal'.
"Ini permainan asli Maluku, sudah dari nenek moyang kami. Mengapa namanya bambu gila? Karena bambunya benar-benar menjadi gila, seperti yang Mas rasain sendiri," kata Irfan.
Stamina saya benar-benar terkuras. Rasanya, seperti habis bergelut dengan orang yang sangat kuat. Tangan menjadi merah dan celana kotor dengan pasir pantai. Saya pun bertanya kepada Irfan tentang seluk beluk bambu gila ini.
"Bambunya tak boleh bambu sembarangan, harus punya ruas ganjil. Begitu juga yang main, harus ganjil orangnya minimal tiga," ujar Irfan.
Percaya tidak percaya, Irfan mengungkapkan kalau dia memang membaca mantra untuk 'mengisi' bambu tersebut. Irfan sendiri sudah 4 tahun menjadi pawang bambu gila. Menurutnya, siapa saja bisa jadi pawang asal hafal manteranya.
Saya hanya geleng-geleng kepala mendengar penjelasan Irfan. Bambu ini memang benar-benar gila dan terkesan mistis. Meski demikian, permainan tradisional ini harus dicoba traveler saat berkunjung ke Jailolo atau wilayah lainnya di Maluku. Lebih dari itu, bambu gila seolah menjadi bukti kayanya permainan tradisional di Indonesia. Permainan ini bisa dimainkan oleh orang dewasa atau anak-anak.
"Sampai sekarang, belum ada sih yang menang main lawan bambu gila," ujar Irfan sambil tersenyum.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit