Sebuah benteng bundar yang sudah tua tegak berdiri di atas bukit dan tebing, menghadap Samudera Hindia di Kota Fremantle, Australia. Warga setempat menyebut benteng ini sebagai Round House yang dibangun sejak 1831. detikTravel menyambangi tempat ini pertengahan bulan lalu.
Terletak di Jalan Arthur Head, bangunan ini adalah peninggalan Koloni Swan River di masa penyebaran pemukim Australia di abad ke-19. Saya nyaris melewatkan bangunan ini ketika sedang berjalan dari stasiun kereta Fremantle menuju Pelabuhan Ikan Fremantle.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh mata memandang adalah lautan lepas dengan air berwarna biru. Debur ombak dan angin semilir menambah asyik suasana. Arthur Head rupanya merupakan sebuah bukit berujung tebing ke arah lautan.
Di kejauhan saya bisa melihat kapal-kapal di Fishing Boat Harbour dan juga beraneka yacht. Beberapa perahu layar tampak wara-wiri. Sahabat saya siang itu adalah suara camar berkaok-kaok di udara. Mantap benar suasananya.
Di ujung tebing yang paling menghadap ke laut, saya melihat semacam balkon dan sebuah meriam bertengger dengan gagah. Tidak besar, ukurannya hampir seperti meriam pelataran Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta. Inilah bangunan yang disebut dengan Fremantle Time Ball.
Rupanya meriam ini sejak dahulu berfungsi sebagai penanda waktu. Tujuannya memberikan penanda waktu kepada kapal-kapal yang sedang berada di lautan lepas pantai Fremantle. Fremantle Time Ball ini dibangun tahun 1900. Setiap pukul 13.00 teng, meriam ini dibunyikan. Duarr!
Meriamnya sendiri bernama Time Gun. Meriam ini dinyalakan dengan detonator arus listrik jadi bukan dengan bola meriam seperti di zaman dahulu. Seorang pria tua bernama Randy, yang menjadi pemandu, menjelaskan kepada saya dengan senang hati.
"Kalau tidak dipakai, meriamnya digembok dan besi pengaman. Nanti kalau mau dinyalakan, kita buka dulu besinya baru bisa dinyalakan," kata Randy.
Sayang, masih beberapa jam lagi sebelum pukul 13.00 dan saya harus segera pergi ke Fremantle Market, pasar tradisional paling terkenal di Fremantle. Tapi ngomong-ngomong, bahan peledaknya dari mana?
"Pesan di Sydney," kata Randy sambil berbisik-bisik dan tertawa.
(fay/sst)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana