Setelah 94 tahun beroperasi, taman hiburan Toshimaen di Jepang tutup. Pesan terima kasih pun disampaikan pada pengunjung menggunakan grafiti air.
Taman hiburan Toshimaen begitu legendaris di Jepang. Terang saja, taman ini sudah beroperasi sejak tahun 1926. Sayangnya, mulai September, taman hiburan ini tak lagi menyambut wisatawan.
Toshimaen rencananya akan dialihfungsikan menjadi taman hiburan bertema Harry Potter terbesar kedua di dunia. Pembangunan akan dimulai segera setelah Toshimaen tutup dan rencananya rampung pada 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menutup gerbangnya, pada hari terakhir operasinya, pengelola taman hiburan memberikan ucapan terima kasih kepada para wisatawan. Ucapan itu dilakukan dengan cara yang unik yakni menggunakan grafiti air yang dicetak di jalan.
![]() |
Dilansir dari Sora News 24, grafiti air ini dicetak menggunakan mesin yang ditarik oleh petugas yang berdandan ala maskot Toshimaen, Carousel. Petugas itu mengenakan kostum serba pink dan hidung babi yang menggemaskan.
Karakter Carousel itu sendiri memang merupakan babi berwarna pink. Carousel juga merupakan nama wahana legendaris di Toshimaen yang dibuat di Jerman pada 1907 dan dibawa ke taman itu pada 1971.
Tujuan lahirnya Carousel adalah untuk membuat tersenyum dan membawa kebahagiaan bagi orang-orang. Kata favorit dari Carousel adalah 'Gluck!' yang dalam bahasa Jerman berarti kebahagiaan.
![]() |
Grafiti air yang dicetak di jalan beraspal itu bertulisan "terima kasih untuk seluruh kenangan, kami mencintai Toshimaen" yang diikuti dengan emoji menangis di belakangnya. Selain itu maskot taman seperti Carousel dan El Dorado serta mainan kuda mekanik juga digambar di jalan.
Toshimaen merupakan salah satu taman hiburan terbesar di Tokyo yang memiliki lebih dari 30 wahana dan atraksi. Selain carousel khas Jerman, wahana lain yang terkenal adalah kolam renangnya yang berbentuk donat. Kolam ini disebut sebagai yang pertama di dunia.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!