Stasiun kereta api di Jakarta merupakan salah satu saksi bisu yang menjadi peninggalan Belanda untuk Indonesia. Di zaman itu, kereta apinya seperti apa ya?
Beberapa stasiun yang ada di Jakarta terdaftar dalam cagar budaya yang mesti dilindungi. Sederet sejarah mewarnai bangunan stasiun yang menjadi gambaran kehidupan kita pada zaman dahulunya.
detikcom pun berbincang-bincang dengan Manager Heritage KAI, Hardika. Dia menceritakan bagaimana kereta api di zaman Belanda.
"Dari dahulu kereta udah memiliki gerbong yang banyak. Cuman bedanya dahulu kereta kayu, tidak seperti kereta sekarang. Jadi dulu itu ada kereta kayu kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 termasuk salah satunya itu kereta presiden KLB (Kereta Luar Biasa). Nah bedanya interiornya lebih mewah, ada tempat tidur, tempat istirahat, ada ruang rapat, ada kamar mandinya. Bisa dilihat sekarang kereta itu ada di TMII," cerita Hardika.
Pada zaman sekarang, kenyamanan bangku menjadi salah satu pembeda dari setiap kelas yang ada di kereta. Ternyata cara ini juga dari awal adanya kereta api di Indonesia menerapkan sistem yang sama.
"Perbedaan kelas dahulu dengan zaman sekarang tuh tidak jauh berbeda sih. Dulu itu mulai dari tempat penyimpanan barangnya, tempat duduknya juga. Di Ambarawa ada tuh contohnya yang kelas 3 yang benar di mana tempat duduknya itu benar-benar kayu. Kalau untuk kelas 1-nya dulu bangkunya dilapisi anyaman rotan," tambahnya.
Baca juga: Lebih Dekat dengan Stasiun Jakarta Kota |
Selanjutnya Fasilitas dalam Kereta dan Stasiun
Simak Video "Video: KAI Bagi-bagi Diskon Tiket Kereta Api Buat Mudik Lebaran 2025"
(sym/ddn)