Wisata Perang Ukraina, Idenya Boleh Juga tapi Jangan Benar-benar Datang deh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Perang Ukraina, Idenya Boleh Juga tapi Jangan Benar-benar Datang deh

Femi Diah - detikTravel
Jumat, 12 Agu 2022 08:07 WIB
IRPIN, UKRAINE - APRIL 20: Cars shot up and burnt during the month-long Russian military presence are piled alongside the road in the suburb northwest of Kyiv of Irpin, Ukraine, on April 20, 2022. Russian forces that invaded Ukraine on three fronts in late February were defeated in their efforts to cut-off and encircle the capital Kyiv, forcing a withdrawal which left behind hundreds of dead Ukrainian civilians on the streets and in yards, and in hastily dug temporary graves, making Bucha, Irpin and other suburbs now symbols of Russian military cruelties and reason for war crimes accusations. (Photo by Scott Peterson/Getty Images)
Ilustrasi wisata saat perang di Ukraina (Getty Images)
Kyiv -

Perusahaan travel Visit Ukraine yang menawarkan wisata keliling Ukraina di tengah perang dengan Rusia diapresiasi pemerintah. Tetapi, di saat bersamaan pemerintah Ukraina mengingatkan agar wisatawan tidak benar-benar datang.

Agen travel itu mengklaim mendapat 150 peserta untuk ikut tur di tengah peperangan dengan Rusia.

"Sekarang bukan waktu yang tepat untuk berkunjung, namun kami setelah kami menang dan perang selesai, kami akan mengundang orang untuk mengunjungi Ukraina," kata Ketua Badan Pengembangan Pariwisata Ukraina, Mariana Oleskiv, seperti dilansir BBC, Jumat (12/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleskiv menyebut bahwa pariwisata domestik di Ukraina sudah bangkit lagi. Bahkan, aktivitas pariwisata domestik mencapai 50 persen dari sebelum perang terjadi.

Kendati perang dengan Rusia bergulir, sebagian masyarakat Ukraina tetap pelesiran. Tapi, pemerintah Ukraina menganggap masih terlalu dini dan terlalu berisiko untuk membuka pintu bagi turis asing.

ADVERTISEMENT

Oleskiv mengatakan pembelian tiket wisata Ukraina sebaiknya hanya sebagai cara mendukung industri pariwisata, bukan benar-benar datang ke negara yang tengah diinvasi Rusia tersebut.

Pemilik Objective Travel Safety, Charlie McGrath, menegaskan pernyataan pemerintah Ukraina. McGrath menilai meski ada wilayah Ukraina yang terlihat aman, tapi risikonya cukup tinggi dan bisa muncul sewaktu-waktu.

"Saya mengimbau untuk sangat hati-hati, karena serangan acak Rusia. Ukraina barat memang lebih relatif aman dan kehidupan terus berjalan, tapi wilayah tenggara jauh lebih berbahaya. Wisata ke Ukraina ini seperti melempar dadu, sebuah perjudian," kata McGrath.

McGrath bilang keselamatan wisatawan adalah hal utama. Dia tidak bisa memikirkan risiko bila peserta tur mengalami luka akibat perang atau bahkan si pemandu kehilangan nyawa.

Selain itu, dia menilai perlu keterlibatan rumah sakit dan sumber daya lokal Ukraina apabila para turis asing itu benar-benar datang. Secara tegas, dia merekomendasikan agar wisata keliling Ukraina untuk turis asing itu tidak benar-benar dilakukan.




(fem/fem)

Hide Ads