Banyak Demo di Lisbon, Pengusaha Wisata Waswas Turis Takut Datang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Banyak Demo di Lisbon, Pengusaha Wisata Waswas Turis Takut Datang

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Senin, 28 Okt 2024 19:05 WIB
Demontrasi di Portugal
Ilustrasi demonstrasi di Lisbon, Portugal. (Getty Images/zulufriend)
Jakarta -

Kerusuhan terjadi di berbagai distrik di Lisbon. Pengusaha pariwisata khawatir turis-turis tidak mau datang ke sana.

Melansir Express, Senin (28/10/2024) kerusuhan tersebut terjadi pada Senin (21/10) malam waktu sempat sebagai respons terhadap penembakan yang dilakukan oleh polisi setempat (PSP) terhadap seorang pria berusia 43 tahun bernama Odair Moniz.

Akibatnya, kota yang sering dikunjungi wisatawan itu dilanda kekacauan setiap malam, termasuk insiden penumpang yang dipaksa turun dari bus. Hingga kendaraan tersebut diguyur menggunakan bensin dan dibakar, menciptakan situasi yang mengerikan di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku bisnis perhotelan dan pariwisata di Lisbon saat ini tengah khawatir bahwa kerusuhan itu dapat menciptakan citra negatif dan menjadi masalah serius bagi sektor pariwisata.

Presiden AHETA (Asosiasi Hotel dan Resort Wisata Algarve), Helder Martins, menyatakan semua gangguan yang terjadi terkait ketertiban umum tentu akan berdampak pada pariwisata.

ADVERTISEMENT

"Setiap gangguan ketertiban umum akan berdampak pada pariwisata. Ketika ada kejadian di Lisbon atau daerah lain di negara ini, pasar pariwisata akan memandang sebagai masalah di Portugal secara keseluruhan," kata Matins.

Sebagai tambahan, pada 26 Oktober kemarin ribuan orang di Lisbon kembali menggelar demonstrasi menentang kekerasan polisi. Dengan para pengunjuk rasa menuntut keadilan dan meneriakkan slogan 'Keadilan untuk Odair'.

Menurut PSP, insiden penembakan terjadi di pinggiran Lisbon sekitar pukul 6 pagi pada hari Senin. Pada hari kematian Odair, PSP menjelaskan bahwa saat petugas mendekati tersangka, dia melawan dan mencoba menyerang mereka dengan senjata.

"Setelah menggunakan berbagai cara dan upaya lain, petugas terpaksa menggunakan senjata api dan menembak tersangka, dalam keadaan yang akan ditentukan dalam penyelidikan pidana dan disiplin," penjelasan PSP.

Sejak penembakan tersebut, dilaporkan bahwa polisi Portugal telah mencatat lebih dari 100 insiden gangguan publik di Lisbon.




(upd/fem)

Hide Ads