Kerajaan Sriwijaya yang eksis sejak abad ke-7 Masehi pernah jadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Pendiri kerajaan Sriwijaya ini bernama Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Sampai kini masih diyakini pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya berlokasi di tepian Sungai Musi, Palembang.
Asal-usul Dapunta Hyang, ternyata masih misteri. Tak satupun prasasti yang mengisahkan silsilahnya. Ada pendapat, Dapunta Hyang itu anggota Wangsa Syailendra yang pernah berkuasa di Jawa pada abad ke-7 sampai 9 Masehi. Namun ahli yang berpendapat Dapunta Hyang berasal dari Minanga Tamwan. Daerah ini juga masih diperdebatkan lokasi sebenarnya.
Minanga Tamwan ini disebutkan dalam Prasasti Kedukan Bukit yang dikeluarkan pada tanggal 16 Juni 682 Masehi. Isinya tentang ekspedisi pendiri kerajaan Sriwijaya melakukan Mangalap Siddhayatra atau "Perjalanan Suci" dari sebuah tempat bernama Minanga Tamwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam ekspedisi tersebut, pendiri kerajaan Sriwijaya, Dapunta Hyang disebut berhasil menaklukkan beberapa wilayah dan membangun sebuah wanua (perkampungan). Wanua baru itu kemudian dianggap berkembang menjadi pusat Kadatuan Sriwijaya, di Palembang, sebagaimana lokasi penemuan Prasasti Kedukan Bukit.
Saat memerintah Sriwijaya, Dapunta Hyang Sri Jayanasa memerintahkan pembuatan sebuah taman bernama Sriksetra. Kisah ini ada dalam Prasasti Talang Tuo yang ditemukan di Desa Talangtuo, di sebalah baratlaut Palembang. Prasasti ini ditulis dalam huruf Pallawa, berbahasa Melayu Kuno, dan memuat angka tahun 606 Saka (684 Masehi).
Taman Sriksetra seperti yang dikisahkan prasasti itu dilengkapi kolam-kolam dan kanal. Dapunta Hyang Sri Jayanasa meminta ditanam beberapa jenih pohon atau tanaman tertentu yang buahnya dapat dimakan. Berbagai pohon yang harus ditanam di taman itu, seperti kelapa, pinang, sagu, enau, bambu atau wuluh.
Tidak ada tanaman hias yang ditanam di taman tersebut. Jadi sebenarnya taman itu sebenarnya adalah sebuah hutan luas yang ditata untuk menjaga kelestarian lingkungan alam. Pembuatan taman yang diperintahkan pendiri kerajaan Sriwijaya, Dapunta Hyang Sri Jayanasa ini, seperti yang tertulis pada prasasti, ditujukan "untuk kebahagiaan semua makhluk hidup".
(pal/erd)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum