Pos Bloc Jakarta, Hangout Asyik Sambil Belajar Sejarah Pos

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pos Bloc Jakarta, Hangout Asyik Sambil Belajar Sejarah Pos

detikTV, Tim detikcom - detikTravel
Jumat, 08 Okt 2021 12:09 WIB
Jakarta -

Bila traveler kerap berkunjung ke daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat pasti tak asing dengan gedung besar bernuansa putih di sebelah Sekolah Santa Ursula. Gedung itu dulunya dikenal sebagai Gedung Filateli yang kini disulap menjadi ruang kreatif bernama Pos Bloc.

Pos Bloc didirikan dari hasil kolaborasi antara PT Pos Indonesia dengan PT Ruang Kreatif Pos, salah satu anak perusahaan grup usaha Radar Ruang Riang yang mengelola M Bloc Space di Jakarta Selatan.

Pos Bloc Wadah untuk Acara Seni hingga UMKM

Pos Bloc ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menggelar acara seni, budaya, hiburan, hingga bisnis yang melibatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika masuk ke dalam gedung, traveler dapat melihat jajaran toko UMKM yang menjual berbagai barang mulai dari pakaian, kuliner, hingga barang antik. Di sana juga terdapat ruang kerja bersama yang cocok digunakan orang-orang untuk berdiskusi dan bekerja.

Kegiatan seru lainnya adalah traveler dapat melakukan sesi foto menggunakan mesin pengambil gambar otomatis yang disebut Photomatics. Spot ini selalu diburu oleh pengunjung.

ADVERTISEMENT

Pos Bloc Bangunan Cagar Budaya

Namun yang menjadikan Pos Bloc makin menarik adalah lokasinya yang berada di dalam gedung peninggalan Belanda. Gedung ini dulunya difungsikan sebagai Kantor Pos terbesar di Hindia Belanda. Gedung ini juga ditetapkan pemerintah provinsi DKI Jakarta sebagai Bangunan Cagar Budaya.

Program Director Pos Bloc, Wendi Putranto menjelaskan ada tahapan panjang sampai Pos Bloc dapat berdiri. Salah satunya mengikuti sidang sebelum melakukan pembangunan di situs cagar budaya.

"Ini kan dilindungi undang-undang ya, sebagai cagar budaya kelas A sejak 1993. Kami menyiapkan berkas 500 halaman. Lalu sidang bersama tim pemugaran, sejarawan, arsitek, dan arkeolog," kata Wendi.

Wendi berharap pengunjung yang datang ke Pos Bloc tak cuma datang untuk rekreasi. Mereka juga dapat mengenal sejarah pos hingga Jakarta.

"Saya berharap pengunjung yang datang ke Pos Bloc bukan hanya sekadar nongkrong, sekadar makan minum, berbelanja, tetapi juga menggali sejarahnya, menggali cerita masa lalunya Jakarta karena kawasan ini dulunya menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda," ujar dia.

Sekilas Pandang Pos Bloc Jakarta

Gedung Filateli ini masih gagah dan cantik namun bagian dalamnya sudah mendapatkan sentuhan modern karena adanya aktivitas kreatif dari Pos Bloc Jakarta. Traveler dapat menemukan toko-toko yang menjual berbagai produk dalam negeri, mulai dari baju hingga kerajinan tangan. Kemudian ada pula restoran-restoran yang menjual makanan dan minuman.

Kendati sudah tersentuh modernitas, bangunan aslinya secara umum masih dipertahankan. Misalnya lantai marmer yang begitu awet sejak zaman kolonial. Begitupun keindahan kaca patri yang menghiasi bagian depan gedung tersebut.

Di sana traveler juga dapat menemukan brankas besar yang ketebalan pintunya dapat mencapai 10 sentimeter. Kemudian ada pula laci-laci pos yang masih utuh.

Bagian menarik lainnya di Gedung Filateli adalah berdirinya tugu prasasti di halaman belakang. Pada prasasti itu tertulis tujuan pendiriannya adalah untuk mengenang jasa orang-orang yang disebut sebagai pahlawan revolusi.

Sejarah Gedung Filateli

Gedung Filateli merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yang sampai sekarang masih berdiri megah. Gedung ini dulunya bernama Post Telefon en Telegraf yang difungsikan sebagai kantor pos sejak 1860-an.

Pada 1912, gedung tersebut sempat dipugar ulang oleh arsitek Belanda J.F Von Hoytema selama 17 tahun. Gedung ini kental dengan gaya Art Deco-nya.

Pembangunan gedung tersebut juga tak lepas dari pengembangan ibu kota Batavia baru yang disebut Weltevreden. Oleh sebab itu, di sekitar Gedung Filateli dapat kita temukan gedung-gedung bersejarah lain, termasuk Gedung Kesenian Jakarta.

Kemudian memasuki era kemerdekaan, gedung ini difungsikan untuk melayani pos, telepon, dan telegram. Barulah setelah itu, gedung itu difungsikan sebagai pelayanan filateli setelah Gedung Pos Ibukota berdiri..

Pastinya dengan arsitektur gedung Pos Bloc Jakarta yang instagramable membuat konten di sosial media kamu makin keren!

(ddn/ddn)

Hide Ads