Tidak banyak alternatif transportasi untuk menuju ke kawasan konservasi seluas 590 hektar yang dikenal dengan nama Dago Pakar ini. Untuk bisa sampai tepat di depan gerbang tiket masuk, bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti motor, mobil atau sepeda. Sementara tidak ada angkutan umum yang bisa mengantar kita tepat di depan pintu masuk. Harga tiket masuk ke kawasan dibanderol Rp 10.500, itu belum termasuk harga parkir yang dibanderol hingga Rp 10.000 untuk parkir mobil.
Tujuan pertama pengunjung biasana menuju Gua Jepang. Menurut warga sekitar yang menjadi tour guide, gua ini dibangun sekitar tahun 1942. Untuk masuk ke sini, biasanya kita diantar oleh tour guide untuk menjelaskan dan memberi pinjaman senter dengan biaya Rp 5.000. detikTravel berkunjung ke tempat ini, Rabu (4/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Gua Jepang, jarak sekitar satu kilometer terdapat Gua Belanda. Dari depan pintu masuk memang sudah terlihat puntu ke luar yang menurut tour guide bisa menembus jalan ke Maribaya. Namun untuk menikmati sensasi jalan-jalan di dalam gua, ada sekitar 15 lorong di kanan kiri yang bisa kita masuki. Pada masa kemerdekaan gua ini juga pernah dipakai atau dimanfaatkan sebagai gudang mesiu oleh tentara Indonesia.
Petualangan belum tuntas di dua gua bersejarah tersebut. Masih ada Curug Omas dan Penangkaran Rusa yang sayang untuk dilewatkan. Tapi siapkan stamina, karena jarak yang ditempuh mencapai 6 kilometer dari kedua gua tersebut.
Bagi yang biasa hiking, mungkin jarak tempuh 6 kilometer tidaklah sulit. Tapi bagi yang malas berjalan dan ingin menikmati keindahan Curug Omas, di tempat tersebut juga banyak jasa ojeg yang bisa mengantar kita ke Curug Omas dan Penangkaran Rusa. Tarifnya Rp 60-70 ribu, pulang pergi. Itu belum termasuk 'upah' untuk si tour guide yang sudah banyak bercerita selama perjalanan.
Perjalanan menuju Curug Omas dengan sepeda motor hanya sekitar 30 menit saja. Sepanjang jalan mata kita disegarkan oleh tumbuh-tumbuhan hijau yang berada di sisi-sisi jalan setapak yang sudah dipaving block.
Setelah menembus hutan sejauh 6 kilometer, akhirnya sampai di Curug Omas. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter dengan kedalaman 10 meter yang berada di aliran Sungai Cikawari. Di atas air terjun ini membentang jembatan yang dapat digunakan untuk melintas dan melihat air terjun dari dekat. Sayangnya kita tidak dapat menikmati cipratan air lebih dekat, karena sekeliling curug dipagari besi.
Sambil menikmati gemericik air dari curug, di sekitar kawasan tersebut juga terdapat tempat beristirahat yang cukup nyaman. Juga bagi yang ingin membeli makanan atau minuman, ada sejumlah pedagang yang menjajakan dagangannya dalam kios berbentuk saung.
Nah, bagi yang ingin melihat rusa, sebelum menuju Curug Omas, sekitar dua kilo dari Gua Belanda, kita bisa mengambil jalur kiri untuk menuju penangkaran rusa. Jangan khawatir, jalannya sudah bagus dan mudah untuk dilewati. Ada sekitar 7 rusa di tempat tersebut. Kalau kebetulan rusa belum makan, kita bisa ikut memberi makan ubi untuk rusa tersebut.
Oh iya, jika sudah puas menikmati semua tempat wisata di Dago Pakar, sebelum pulang sempatkan mengunjungi museum yang ada di dekat kantor pengelola. Tak jauh dari situ, terdapat juga tempat bermain anak-anak dan saung-saung untuk melepas lelah.
(shf/shf)
Komentar Terbanyak
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan