Bus yang membawa detikTravel dan 15 fotografer finalis Garuda Indonesia Photo Contest naik ke atas bukit di Parapat dan berhenti di depan sebuah rumah Belanda bergaya neo klasik. Selasa (27/8/2013) sore itu, cuaca cukup cerah menyambut para jago fotografi dari 5 negara ini.
Kami menunggu kapal yang akan menyeberangkan ke Pulau Samosir, 2 jam lagi. Saya tidak membuang waktu untuk menjelajah rumah pengasingan Presiden Soekarno ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panel kayu mendominasi rumah ini. Kami masuk dari ruang makan di bagian belakang, lalu ke ruang utama dengan kamar tidur di kanan dan kirinya. Soekarno tidak sendiri ditawan Belanda di rumah ini selama 2 bulan. Bersama dia ada Bung Hatta, KH Agus Salim dan Sjahrir.
Foto-foto Soekarno dan para pemimpin Indonesia lainnya semasa tinggal di Parapat, tampak menghias dinding. Namun sayang, perabotan seperti sofa dan tempat tidur sudah tidak asli.
"Kalau furnitur sudah diganti, tapi satu set kursi rotan di lantai dua itu masih asli," kata Rico sang penjaga rumah.
Furnitur baru termasuk TV flat screen ada di rumah itu, karena rumah pengasingan Bung Karno di Parapat juga menjadi guest house tamu Pemprov Sumut. Kami pun sempat disangka tamu dari Pemprov Sumut di Medan.
"Iya, biasanya yang menginap di sini tamu dari Pemprov Sumut di Medan. Biasanya sudah bawa surat dari sana," ujar Rico.
Nah, yang membuat hati ini tertegun adalah saat melihat pemandangan dari balkon. Danau Toba yang indah jelas terlihat di sini. Keindahan alam Indonesia sesungguhnya tersaji di depan rumah ini. Salah besar jika Belanda berpikir bisa meredam Soekarno dan pemimpin lain di rumah ini.
Keindahan Parapat dan Danau Toba justru akan melecut rasa kecintaan terhadap alam Indonesia, seperti yang kami rasakan sore itu. Jika ingin tahu seindah apa pemandangan Danau Toba dari rumah pengasingan Bung Karno di Parapat, datanglah dan buktikan sendiri!
(fay/shf)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!